Liputan6.com, Jakarta Penyerang Pusamania Borneo FC (PBFC), Lerby Eliandri Pong, masuk dalam 26 pemain yang dipanggil Alfred Riedl untuk memperkuat timnas Indonesia. Lerby akan ambil bagian dalam skuat Garuda saat menjalani uji coba melawan timnas Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (9/10/2016).
Ini merupakan kesempatan kedua bagi Lerby mengenakan seragam timnas. Pemain asal Samarinda ini telah menjalani debutnya di timnas ketika melawan Malaysia di Stadion Manahan Solo. Pada laga yang berkesudahan dengan skor 3-0 bagi Indonesia, Lerby masuk pada menit ke-46 menggantikan Boaz Solossa.
Baca Juga
Advertisement
Kini Lerby dipastikan bakal tampil lebih termotivasi dan maksimal untuk bisa merebut hati Alfred Riedl. Namun dia harus bersaing dengan seniornya, seperti Boaz Solossa, Ferdinand Sinaga, dan Irfan Bachdim untuk memperebutkan tempat utama di lini depan. Seberapa besar peluang tampil Lerby?
Meski terbilang pendatang baru di skuat Garuda, Lerby tetap memiliki modal untuk "mengalahkan" para seniornya. Pasalnya, di TSC 2016, performa pemain 24 tahun ini sangat mengesankan bersama PBFC.
Tercatat, Lerby mampu mencetak lima gol dari 17 pertandingan. Koleksi golnya hanya kalah dari Jefri Kurniawan dan Pedro Javier yang sama-sama telah menciptakan enam gol. Lerby juga sempat mencetak gol dalam tiga laga beruntun di TSC ketika melawan Sriwijaya FC, Bali United, dan Persiba Balikpapan.
Ketajaman Lerby baru berhenti saat PBFC bermain imbang 1-1 melawan Madura United di Stadion Segiri, akhir pekan lalu. Catatan gemilang ini tentu semakin menunjukkan siapa Lerby sebenarnya.
Jalan Terjal Lerby
Keberhasilan Lerby mampu bersinar di PBFC dan menembus timnas Indonesia ternyata tidak diraihnya dengan mudah. Pemain berambut cepak itu harus memeras keringat demi bisa menjadi seperti sekarang.
Lerby mengawali kariernya dengan membela klub antarkampung di Samarinda. Setelah itu dia mencoba peruntungannya dengan mengikuti seleksi Persisam Samarinda U-21. Berkat talenta yang dimilikinya, dia mampu menunjukkan ketajamannya usai mencetak gol melawan Serawak Malaysia dan Kalimantan Selatan.
"Sejak saat itu saya resmi dikontrak Persisam Samarinda U-21 sekaligus masuk tim PON Kalimantan Timur yang disiapkan tampil di PON XVIII-2012 Riau," kata Lerby seperti dikutip dari laman resmi TSC 2016.
Karier Lerby terus melesat bak roket setelah tergabung dengan tim sepak bola PON, Kalimantan Timur. Kolaborasinya dengan pemain seperti Bayu Gatra membuat Lerby berhasil mempersembahkan emas bagi Kaltim. Dia bahkan mampu mencetak empat gol pada ajang tersebut.
Tak hanya di PON, Lerby juga mampu mengukir prestasi bersama Persisam Samarinda U-21. Bagaimana tidak, Lerby berhasil menggondol penghargaan sebagai pemain terbaik Indonesia Super League U-21 2012.
Lerby sempat mencoba peruntungannya setelah memutuskan bergabung dengan Bali United. Namun, berkat kecintaannya kepada Samarinda, dia pulang ke Pulau Borneo untuk bergabung dengan PBFC di TSC 2016.
"Pusamania Borneo FC adalah klub kota kelahiran saya," katanya.
Tentu, saya ingin berjuang untuk tempat kelahiran saya. Terlebih, keluarga saya juga tinggal di Samarinda. Dekat dengan keluarga membuat perasaan lebih nyaman. Selain itu, di Pusamania Borneo FC juga ada banyak pemain senior yang membuat kami, pemain muda, bisa banyak belajar dari mereka," tutur Lerby.
Kini Lerby memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar setelah mendapatkan kesempatan memperkuat timnas, Pasalnya, pemain yang hobi bermain bulutangkis ini harus berjuang bukan hanya untuk daerah kelahirannya tapi juga Tanah Airnya. Mampukah Lerby bersinar di timnas? Menarik ditunggu.
(Yosef Deny Pamungkas)
Advertisement