Liputan6.com, Bangkok - Perusahaan pembuat suku cadang mobil kenamaan asal Jerman, Robert Bosch GmbH, akan menggelontorkan investasi sebesar 80 juta euro untuk mendirikan pabrik perakitan, pusat riset dan pengembangan, serta peningkatan fasilitas penjualan di beberapa negara utama ASEAN.
Salah satunya tentu saja di Indonesia. Bosch dikatakan akan mendirikan fasilitas perakitan dan penjualan baru di sini, dan akan mulai beroperasi tahun depan. Hal yang sama juga akan mereka lakukan di Malaysia serta Filipina.
Sebelumnya, pada Januari lalu Bosch Indonesia mengatakan bahwa pada 2014 mereka tumbuh sebesar 44 persen dengan nilai penjualan 104 juta euro. Sejauh ini, Bosch Indonesia telah memiliki pabrik komponen di Bekasi, yang diresmikan pada Juni 2014.
Baca Juga
Advertisement
Satu negara pertama yang akan mereka ekspansi lebih dalam adalah Thailand. Di sana, mereka akan mendirikan pabrik baru serta pusat riset dan pengembangan di Thailand, dengan nilai investasi sekira 43 juta euro, lebih dari setengah total investasi.
Di sana, sebagaimana dilaporkan Bangkok Post, Kamis (6/10/2016), mereka akan membuat pabrik yang memproduksi injeksi bahan bakar dengan kapasitas tahunan 1 juta unit. Diharapkan pabrik baru ini menyerap 800an pekerja.
Penetrasi yang lebih dalam ini adalah karena Bosch melihat potensi yang besar. Mereka memprediksi industri otomotif ASEAN, terutama didorong oleh Thailand dan Indonesia, akan menjadi basis produksi mobil terbesar kelima di dunia pada 2023 nanti.
"Bosch mengharapkan pertumbuhan yang tinggi di ASEAN, sekitar 5-6 persen per tahun di sektor otomotif," ujar Peter Tyroller, president for Asia-Pacific Bosch.
Sebagai informasi tambahan, tahun lalu total kendaraan yang diproduksi di ASEAN mencapai angka 3,9 juta unit, atau turun dua persen dibanding tahun sebelumnya. Wilayah ini ada di posisi ketujuh basis produksi mobil dunia.