Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan dana pengampunan pajak (tax amnesty) akan terasa ke sektor riil pada tahun depan. Itu karena investor masih membutuhkan waktu untuk ikut tax amnesty.
Kepala BKPM Thomas Lembong menerangkan, investasi belum bisa menjadi elemen utama penopang pertumbuhan ekonomi tahun ini.
"Memang investasi kunci pertumbuhan ekonomi di 2017-2018 karena komponen ekonomi lain di belanja pemerintah, ekspor masih lesu. Tahun ini (investasi) masih belum, ekonomi kita masih ditopang belanja pemerintah dan konsumsi," kata dia dalam acara Indonesia Knowledge Forum V di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menerangkan, investor masih membutuhkan waktu untuk ikut tax amnesty. Sementara, dana dari tax amnesty akan terkumpul dahulu di bank.
Thomas mengatakan, dana-dana tersebut keluar untuk investasi sekitar 6 sampai 9 bulan ke depan.
"Keberhasilan tax amnesty yang menjadi program tax amnesty paling sukses di sejarah dunia bisa mengangkat investasi di kuartal 2 tahun depan. Sekarang uang masuk dulu, udah pasti masuk dulu ke bank, orang isi formulir, hitungan, dokumentasi. Untuk uang bank mengalir ke sektor riil perkiraan saya butuh waktu 6 sampai 9 bulan," jelas dia.
Meski dana tersebut belum digunakan untuk investasi sektor riil pada tahun ini, Thomas optimistis target investasi ini akan tercapai.
"Tahun ini investasi pertumbuhan 12-14 persen dalam rupiah. Jadi target saya tahun depan minimal segitu. Tapi balik lagi perkiraan saya aliran dana hasil tax amnesty kuartal ini dan kuartal 4, dampaknya investasi dan ekonomi terasa kuartal 2 dan 3 tahun depan," tukas dia.(Amd/Nrm)