KOLOM: Italia Berharap Tuah Juventus Stadium

Di laga-laga penting yang menentukan, Italia memiliki rapor lebih bagus ketimbang Spanyol.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Okt 2016, 12:40 WIB
Kolom Henny (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Milan - Juventus Stadium akan jadi saksi pertemuan dua tim juara dunia: Italia vs  Spanyol, dinihari WIB nanti. Ini merupakan laga kedua lanjutan kualifikasi Piala  Dunia 2018 zona Eropa.

Bagi Juventus sendiri, ini ketiga kalinya jadi tuan rumah bagi squadra Gli  Azzurri. Pertama kalinya ketika menjamu Republik Ceko pada 10/09/ 2013, kemudian  partai kualifikasi Piala Dunia Brasil, yang dimenangkan oleh Italia 2-1. Satu  lagi, laga persahabatan melawan Inggris yang berakhir dengan hasil imbang 1-1,  tahun lalu.

Italia dan Spanyol sendiri telah bertemu sebanyak 35 kali. Sejauh ini, keduanya  memiliki rekor berimbang, 11 kali kemenangan bagi kubu Italia dan 10 kali  kemenangan bagi Spanyol, 14 kali imbang.

Tetapi perlu digaris bawahi, pada pertandingan-pertandingan penting yang  menentukan, Italia memiliki rapor lebih bagus. Mereka 6 mencetak kemenangan, pada  pertandingan-pertandingan lain berakhir dengan hasil imbang dan hanya 2 kali  mengalami kekalahan. Maka itu, sekali lagi, Italia akan berharap tuah Juventus  Stadium.

Pelatih Italia, Giampiero Ventura, menilai pertandingan lawan Spanyol merupakan  partai amat penting. Memang, ini bukan partai yang paling menentukan paada fase  grup. Namun, setiap kemenangan sangatlah berarti, mengingat pimpinan grup akan  otomatis mendapat tiket langsung lolos ke Rusia.

Timnas Italia menghadapi ujian berat saat jumpa Spanyol. (AFP)

Ventura melihat Spanyol sebagai tim tangguh, salah satu yang terkuat di Eropa dan  dunia. Sehingga diperlukan konsentrasi penuh dan motivasi, daya juang yang tinggi  dari seluruh komponen tim.

Pertemuan terakhir antara Italia dan Spanyol masih segar di benak para pecinta  sepak bola di dunia. Ketika itu, di Piala Eropa 2016, kota Paris menjadi saksi  kemenangan Italia dengan skor 3-1, sebuah kemenangan yang indah dan memuaskan  bagi Gli Azzurri kala itu.

Kini Spanyol tidak sepenuhnya sama dengan tim yang dikalahkan oleh Italia pada  waktu itu. Terdapat skema yang baru, Julen Lopetegui. La Roja juga memiliki  motivasi untuk membalas kekalahan pada ajang Piala Eropa 2016, yang  diselenggarakan di Perancis.

Lopetegui mengakui, Italia memiliki sejarah sepak bola yang luar biasa dan itu  memberikan sedikit banyak tekanan. Namun pelatih baru Spanyol Lopetegui tidak  ingin kekalahan dari Italia pada Piala Eropa 2016 lalu terulang. Ia mengatakan  bahawa kali ini akan berbeda.


Kekuatan Tim

Timnas Spanyol akan menjadi tantangan terberat bagi Italia. (AFP)

Bicara kekuatan tim, Ventura di laga ini, dan lawan Makedonia, kembali memanggil  Domenico Crescito, Matteo Darmian dan Nicola Sansone. Sayangnya, di lini  pertahanan Italia, Giorgio Chiellini tidak akan bisa dimainkan karena terkena  diskualifikasi setelah meneriama kartu kuning secara beruntun. Posisinya  kemungkinan akan digantikan Alessio omagnoli.  

Rekan satu tim Chiellini di Juventus, Leonardo Bonucci siap bermain sejak menit  pertama. Bonucci mengakui bermain di Juventus stadium, yang tak lain merupakan  kandang dari klub tempat ia bermain; Juventus, memberikan energi dan stima  tersendiri.

Dengan begitu, Gli Azzurri akan kemungkinan besar akan turun ke lapangan dengan  formasi 3-5-2; Buffon, Barzagli, Bonucci, Romagnoli, Florenzi, Parolo, De Rossi,  Bonaventura, De Sciglio, Eder dan Pelle.

Rasanya, skema ini cukup bisa diandalkan menghadapi Spanyol yang mungkin turun  dengan skema 4-3-3; De Gea, Sergi Roberto, Pique, Ramos, Jordi Alba, Thiago  Alcantara, Busquets, Iniesta, Callejon, Diego Costa, David Silva.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya