Liputan6.com, Kupang - Toleransi antarumat beragama di Nusa Tenggara Timur layak menjadi contoh. Umat Islam turut terlibat dalam acara keagamaan Nasrani di Lembata, NTT, di tengah gejolak sentimen keagamaan di Indonesia.
Momen keren ini terjadi pada Selasa, 4 Oktober 2016. Saat itu, tampil grup kasidah, kelompok musik yang biasa membawakan lagu rohani Islam, dalam perayaan iman Katolik, yakni Penerimaan Sakramen Penguatan oleh Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung, Pr di Gereja Paroki Kristus Raja Wangatoa Lembata.
Dalam acara itu, grup kasidah dan sejumlah tokoh Muslim serta Gereja Bethel Wangatoa (Protestan) hadir meramaikan perayaan itu. Sedikitnya dua acara berupa lagu dan tarian qasidah yang dibawakan oleh sekitar 11 grup kasidah dari grup kasidah Masdjid Nurulsalam Wangatoa-Lembata-NTT, memberi warna tersendiri.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, pada Sabtu, 1 Oktober 2016 sebelum puncak perayaan, tokoh agama Islam mengambil bagian dalam prosesi penjemputan Uskup Kopong Kung. Hajah Manzur yang didampingi Haji Manzur Masan Purab selaku alim ulama mengalungkan selendang kepada uskup.
"Gereja Katolik menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan beragama. Karena itu, hidup dalam kebersamaan dan saling toleransi dengan sesama umat agama lain adalah spirit dalam hukum cinta kasih," ujar Uskup Mgr Fransiskus Kopong Kung, Pr, kepada Liputan6.com, Selasa, 4 Oktober 2016.
Uskup mengatakan, sebagai umat beragama hendaklah saling menghargai meski memiliki iman yang berbeda.
"Kehadiran saudara kita umat Muslim dalam kegiatan ini merupakan wujud penghargaan sebagai umat beragama meski dengan perbedaan keyakinan," kata Uskup.