Facebook: Dari 60 Juta UKM, Cuma 15 Juta yang Go Online

Facebook menegaskan komitmennya mendukung UKM di Indonesi melalui beberapa solusi yang ditawarkan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 06 Okt 2016, 15:07 WIB
Workshop SMB Facebook, bentuk dukungan Facebook untuk mendukung perkembangan UKM Tanah Air (liputan6.com/Agustinus M.Damar)
Liputan6.com, Jakarta - Facebook dikenal sebagai salah satu jejaring sosial terbesar yang ada saat ini. Berdasarkan data terbaru, setidaknya ada lebih dari 1,71 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. 

Namun tak sekadar menghubungkan satu orang dengan yang lain, perusahaan yang dibangun oleh Mark Zuckerberg ini juga membantu penjual terhubung dengan pembeli, terutama di bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.

Pertumbuhan pengguna internet secara umum dan pengguna Facebook di Tanah Air menjadi alasan kuat Facebook ingin memberikan solusi sebagai pendorong ekonomi digital.

Diungkapkan oleh Head of SMB for Facebook Southeast Asia Nadia Tan, UKM saat ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Namun tak seluruhnya benar-benar sudah memanfaatkan internet, seperti Facebook untuk menjalankan bisnisnya.

"Penelitian menunjukkan ada hampir 60 juta UKM di Indonesia, tapi hanya 15 juta yang benar-benar hadir secara online," ujarnya dalam workshop Facebook for SMB di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Karena itu, Facebook bermaksud untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung bisnis UKM di Indonesia.

Terlebih, ada sekitar 88 juta pengguna Facebook di Indonesia yang aktif tiap bulannya dan dapat menjadi pasar potensial bagi pelaku bisnis online.

Pada kesempatan yang sama, SMB Lead Facebook Indonesia Waizly Darwin juga menuturkan, solusi yang ditawarkan tak hanya mencakup Facebook tapi juga Instagram. Facebook kini memiliki fitur shop section dan Instagram memiliki Instagram Business Tools.

"Shop section membantu pelaku bisnis menjadikan lamannya semacam toko. Calon pembeli juga bisa langsung berhubungan dengan penjual," ucapnya.

Tak hanya itu, Facebook juga terus menyediakan solusi dengan konten-konten lokal. Beberapa di antaranya adalah pelatihan atau workshop, dukungan pembayaran yang lebih fleksibel, sertifikasi, serta dukungan dalam Bahasa Indonesia.

(Dam/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya