Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai industri kreatif Indonesia mampu berkembang dengan baik ke depannya. Pasalnya, banyak sumber daya yang dimilik oleh Indonesia untuk pengembangan industri ini.
Anggota KEIN Benny Pasaribu mengatakan, salah satu sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia ini yaitu jumlah penduduk usai produktif yang begitu besar. Hingga 2046, 67 persen penduduk Indonesia merupakan penduduk usia produktif.
"Pilihan kita tidak lain adanya fakta bonus demografi, di atas 67 persen penduduk kita produktif, yaitu usia 15-64 tahun. Itu sampai 2042. Ini sangat produktif. Usia ini usia kreatif, ini harus difasilitasi. Ini potensi, kalau tidak diberikan peluang, tidak berkembang," ujar dia dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Industrialisasi 2045 di Hotel Bidakara, Jakarta (6/10/2019).
Baca Juga
Advertisement
Selain bonus demografi, lanjut Benny, keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia juga menjadi salah satu faktor yang bisa mendorong tumbuhnya industri kreatif ini. Hal tersebut yang tidak banyak dimiliki oleh negara lain di dunia.
"Kita negara kepulauan, multi etnis. Kita ada 500 suku dengan bahasa yang berbeda. Ini membuat kita kreatif, heterogen sekali tidak homogen. Seharusnya kita biasa terdidik untuk kreatif, kalau diangkat dari 500 suku, itu macam-macam kreativitas mereka," kata dia.
Meski demikian, kata Benny, untuk mendukung pengembangan industri ini, diperlukan kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan kebijakan yang sesuai dari pemerintah. Dengan demikian, diharapkan industri kreatif ini bisa berkontribusi lebih besar pada ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
"Industri kreatif ini diharapkan membawa ekonomi berkembang cepat dan serap banyak tenaga kerja. Tapi harus disiapkan infrastrukturnya, SDM yang kompeten, kebijakan fiskal moneter," tandas dia. (