Citizen6, Yogyakarta Merapi tak pernah ingkar janji, begitulah ungkapan yang kerap dilontarkan warga sekitar. Gunung berapi teraktif di dunia ini menunjukkan berkahnya setelah erupsi besar yang terjadi pada tahun 2010 silam. Kini, area lereng Merapi dijadikan objek wisata bagi wisatawan lokal maupun asing.
Baca Juga
Advertisement
Destinasi menjelajahi bekas muntahan Merapi yang bernama Merapi Lava Tour, terbilang favorit di Yogyakarta. Tak ayal, seluruh media dari berbagai negara di Asia diundang hadir.
Mereka diajak mengikuti rangkaian Fam Trip di area Merapi, yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Kegiatan Merapi Lava Tour sebagai salah satu langkah promosi wisata serta dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Yogyakarta ke-260 tahun, yang jatuh pada 7 Oktober. Perjalanan menggunakan jeep dan kendaraan adventurer terasa menyenangkan sekaligus menantang.
Sisa-sisa Muntahan Erupsi
Di sepanjang jalan, sisa-sisa keganasan erupsi Merapi yang meluluhlantakkan Kinahrejo dan sekitarnya terlihat jelas. Dari bekas hunian warga yang ambruk, timbunan material vulkanik berupa pasir dan kerikil sampai batu-batu berukuran besar yang dimuntahkan dari perut Merapi.
Rasa 'kengerian' membuncah tatkala memasuki bekas hunian warga, yang dijadikan museum. Berbagai peralatan dan perlengkapan rumah tangga tertimbun muntahan erupsi berwarna abu-abu terpampang di meja dan dinding tembok. Seperti piring, gelas, dan bingkai foto.
Bahkan ada pula fosil kayu dan batu. Menariknya, benda-benda ada yang diberi nama sehingga wisatawan tahu.
Muntahan erupsi yang tebal dan menutupi benda-benda memang cukup sulit dikenali.
Selain itu, seorang pemandu senantiasa menjelaskan soal erupsi Merapi beserta peninggalan warga yang terkena erupsi.
Advertisement
Jajal Jalur Offroad
Menyusuri jalan pulang, wisatawan diajak melewati jalur offroad menyeberangi sungai. Adrenalin wisatawan dibuat terpacu kencang selama 1,5 jam.
Jalur berbatu-batu membuat wisatawan terguncang-guncang di dalam kendaraan adventurer.
Menjajal jalur offroad seakan membuat rasa pilu hilang sejenak usai menyaksikan bekas-bekas muntahan erupsi Merapi. Namun, kenangan yang tertinggal tetap membekas di hati.
"Bahwa pernah ada kehidupan di lereng Gunung Merapi..."
Penulis: Zulfikar Naghi
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.