Liputan6.com, New York: Obat metformin XR, yang biasa digunakan mengobati penderita diabetes ketergantungan non insulin atau tipe 2, ternyata bisa digunakan untuk menurunkan berat badan remaja yang obesitas. Obat tersebut harus dikombinasikan dengan program yang dirancang untuk membantu mengubah kebiasaan gaya hidup mereka. Demikian hasil penelitian di majalah kesehatan, Archives of Pediatrics & Adolescent, edisi Februari, sebagaimana dikutip situs healthday, baru-baru ini.
Penelitian menyebutkan anak penderita obesitas yang meminum metformin XR, memang hanya mempunyai sedikit pengaruh pada penyakitnya, namun menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan. Selain itu, penelitian juga menyebutkan, hampir sepertiga anak Amerika mengalami kegemukan, sehingga meningkatkan resiko tinggi terkena diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.
Namun beberapa dokter yang menggunakan metformin untuk mengobati diabetes remaja non-lemak, belum mendapatkan hasil yang jelas apakah obat tersebut bisa bekerja. Peneliti mendata pada 77 remaja gemuk, usia 13 hingga 18 tahun, dalam program yang dirancang meningkatkan aktivitas fisik dan membantu mengendalikan makanan. Beberapa anak diberi pil gula, placebo, sedang yang lain mendapat dosis harian metformin XR sebanyak 2.000 miligram.
Program tersebut dijalankan selama setahun. Hasilnya, remaja gemuk dari kelompok metformin, rata-rata indeks massa tubuhnya turun hingga 0,9. Sedangkan yang meminum placebo naik menjadi 0,2. Metformin aman dan dapat ditoleransi pada remaja gemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metformin mungkin memiliki peran penting dalam pengobatan remaja obesitas, demikian disimpulkan penulis. Namun dibutuhkan penelitian jangka panjang guna menentukan efek samping penggunaan metformin pada pasien remaja diabetes yang obesitas.(AYB)
Penelitian menyebutkan anak penderita obesitas yang meminum metformin XR, memang hanya mempunyai sedikit pengaruh pada penyakitnya, namun menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan. Selain itu, penelitian juga menyebutkan, hampir sepertiga anak Amerika mengalami kegemukan, sehingga meningkatkan resiko tinggi terkena diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.
Namun beberapa dokter yang menggunakan metformin untuk mengobati diabetes remaja non-lemak, belum mendapatkan hasil yang jelas apakah obat tersebut bisa bekerja. Peneliti mendata pada 77 remaja gemuk, usia 13 hingga 18 tahun, dalam program yang dirancang meningkatkan aktivitas fisik dan membantu mengendalikan makanan. Beberapa anak diberi pil gula, placebo, sedang yang lain mendapat dosis harian metformin XR sebanyak 2.000 miligram.
Program tersebut dijalankan selama setahun. Hasilnya, remaja gemuk dari kelompok metformin, rata-rata indeks massa tubuhnya turun hingga 0,9. Sedangkan yang meminum placebo naik menjadi 0,2. Metformin aman dan dapat ditoleransi pada remaja gemuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metformin mungkin memiliki peran penting dalam pengobatan remaja obesitas, demikian disimpulkan penulis. Namun dibutuhkan penelitian jangka panjang guna menentukan efek samping penggunaan metformin pada pasien remaja diabetes yang obesitas.(AYB)
