Asyik, Solo Tambah Sepur Kluthuk Temani Jaladara

Sepur kluthuk itu didatangkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

oleh Fajar Abrori diperbarui 07 Okt 2016, 14:50 WIB
Sepur kluthuk itu didatangkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII). (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Setelah memiliki kereta api uap Jaladara sebagai kereta wisata, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menambah satu rangkaian kereta api uap kuno atau sepur kluthuk. Kereta uap tersebut akan didatangkan dari museum Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, Solo saat ini hanya memiliki satu rangkaian kereta uap kuno, yakni kereta uap Jaladara. Keberadaan kereta tersebut tidak mampu untuk melayani para wisatawan yang berkunjung ke Solo.

"Saya minta untuk tambahan transportasi wisata, yakni sepur kluthuk tambahan. Jadi, biar Kereta Uap Jaladara yang ada saat ini tidak terlalu kesel untuk melayani tamu-tamu yang ingin naik kereta uap di Solo," kata dia di Solo, Kamis, 6 Oktober 2016.

Lebih lanjut, Wali Kota yang akrab disapa Rudy itu menerangkan kereta uap tambahan itu rencananya mulai beroperasi pada 2017. "Loko yang dari TMII sudah mulai proses untuk dikirim ke Solo. Sedangkan untuk gerbongnya itu dulunya pernah dipakai Bung Karno sebag‎ai gerbong kereta kepresidenan," kata Rudy.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan rencana untuk membawa kereta uap dari TMII ke Solo sudah dikomunikasikan dengan pihak TMII. Rencananya, kereta tersebut akan diangkut dengan menggunakan transportasi darat.

Setibanya di Solo, kereta uap tersebut akan menjalani perbaikan di Solo. "Kemarin itu sudah terjalin pembicaraan dengan TMII jika kereta uap akan dikirim ke Solo. Hanya satu loko saja, tidak dua," kata Eko.

Penambahan armada kereta uap tersebut, menurut Eko, untuk menambah jumlah kereta uap yang dioperasikan sebagai kereta wisata di Solo. Saat ini, hanya ada satu kereta uap Jaladara.

"Kan kasihan kalau cuma kereta Jaladara sendirian untuk dioperasikan, makanya kita menambah satu rangkaian," kata Eko.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya