Liputan6.com, Motegi - Jelang MotoGP Jepang 2016, cerita lama mengenai perseteruan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez kembali terangkat. Hal itu bisa dimaklumi mengingat Sirkuit Twin Ring Motegi akan menjadi tempat balapan yang krusial.
MotoGP Jepang, 16 Oktober 2016, akan menjadi seri penentuan siapa pembalap yang paling berpeluang menjadi juara dunia. Hasil balapan tersebut akan sangat menentukan jalannya persaingan dalam tiga seri selanjutnya.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, Marquez, rider Repsol Honda, menjadi pembalap yang paling berpeluang mengunci gelar. Saat balapan tersisa empat seri, The Baby Alien sudah 52 poin atas pesaing terdekatnya, yakni Rossi, pembalap Movistar Yamaha.
Marquez sukses mengambil keuntungan dari blunder-blunder yang dilakukan Rossi dan Jorge Lorenzo di musim ini. Seperti diketahui, saat Marquez selalu mampu menyelesaikan balapan, Rossi dan Lorenzo malah kerap gagal finis.
Jika mampu menambah keunggulan menjadi 76 poin atas pesaing terdekatnya, bisa dipastikan Marquez yang menjadi juara dunia. Itu mengapa Rossi ingin mengganggu fokus Marquez dengan mengungkit insiden pada MotoGP Malaysia 2015. Namun, Marquez tak mau terpancing mengenai hal itu.
"Jujur, saya terkejut bahwa ia kembali mengungkit hal tersebut. Namun, ia memang memiliki pengalaman menghadapi waktu-waktu di akhir musim seperti saat ini. Ia akan bersiap dan memainkan semua kartu yang dimilikinya. Saya sendiri hanya akan menghadapinya di lintasan," kata Marquez kepada AS.
Insiden Sepang
Rossi dan Marquez memang sempat terlibat dalam perseteruan panas. Itu adalah akibat dari insiden pada MotoGP Malaysia 2015. Saat itu, provokasi Marquez di lintasan membuat Rossi terpancing hingga sengaja menjatuhkannya.
Sejak saat itu keduanya kerap bertukar komentar pedas. Namun, perseteruan mereka sudah berakhir sejak Rossi mengajak Marquez berjabat tangan usai GP Catalunya 2016. Usai bersalaman, keduanya pun tak ragu kembali saling mengumbar pujian.
"Motegi akan menjadi kesempatan pertama saya mengamankan gelar. Namun, kemungkinannya sangat kecil. Butuh banyak faktor istimewa untuk melakukannya. Jadi, saya tak boleh melakukan kesalahan demi mewujudkannya," jelas Marquez.
Advertisement