Liputan6.com, Jakarta - Wajah Ibu Kota yang selalu identik dengan sampah, perlahan mulai berubah. Tumpukan sampah yang kerap menggunung di sungai-sungai sekitar Jakarta, kini sudah tak nampak lagi.
Jalanan Ibu Kota yang kerap tergenang akibat gorong-gorong tersumbat sampah atau benda-benda, seperti kulit kabel saat hujan tiba, kini cepat surut. Semua itu berkat pasukan oranye yang dibentuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Advertisement
Kini Ahok memperkenalkan pasukan baru. Mereka adalah Pasukan Ungu. Pasukan ini nantinya bertugas menangani masyarakat telantar di Jakarta.
Selain kabar mengenai Pasukan Ungu Ahok, kabar lain yang menyita perhatian pembaca Liputan6.com di kanal News, Jumat (7/10/2016), adalah penyebab depresi berat ibu pemutilasi anak di Cengkareng dan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) kepada Jessica Wongso yang dinilai setengah hati.
Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News;
1. Setelah Pasukan Oranye, Kini Ahok Kenalkan Pasukan Ungu
Setelah membentuk Pasukan Oranye, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini memperkenalkan Pasukan Ungu.
Pasukan Ungu berada di bawah Dinas Sosial DKI dan bertugas untuk menangani masyarakat yang telantar di Jakarta.
Selain bertugas melayani warga telantar, Pasukan Ungu juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit alzheimer.
"Mereka kasih tahu (soal) alzheimer, kasih (bantuan) orang pikun. Terus orang tua telantar mesti bawa ke panti," ucap Ahok.
2. Sebab Depresi Berat Ibu Pemutilasi Bayi di Cengkareng Ditelusuri
Mutmainah (28) ibu yang membunuh dan memutilasi bayinya di Cengkareng diduga mengidap depresi berat.
Penyidik menduga kondisi kejiwaan Iin ini dilatarbelakangi beban hidupnya yang cukup berat.
"Ini yang nanti kita dalami. Pribadi ini (Iin) yang bersangkutan kan
dulu tulang punggung keluarga. Lalu yang bersangkutan menjadi ibu rumah
tangga setelah menikah," Awi menambahkan.
Sebelum peristiwa tragis yang terjadi Minggu malam itu, Awi memastikan
hubungan antara Iin dan Aipda Denny baik-baik saja. Meski seminggu
sebelumnya, sang suami mengaku mendapati perilaku aneh pada Iin, seperti menjadi pendiam, suka berbicara sendiri, bahkan mengancam Denny.
3. Tuntutan Setengah Hati Jaksa untuk Jessica Wongso
Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso pada Rabu, 9 Oktober 2016 lebih ramai dari biasanya.
Kondisi tak biasa di persidangan ke-27 ini terjadi karena agenda
persidangan yang telah memasuki babak akhir, yaitu pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Pengacara Jessica, Otto Hasibuan sebelum sidang dimulai meyakini kliennya telah siap mendengarkan tuntutan terhadap dirinya. Otto juga meyakini Jessica tidak bersalah pada kasus ini.
Sepanjang persidangan, Jessica lebih banyak menundukkan pandangan saat mendengarkan JPU membacakan materi tuntutannya. Tak terlihat raut ceria di wajahnya. Tak ada senyuman dari bibir alumnus Billy Blue Collage Australia itu.
Dalam tuntutannya jaksa mengatakan, ada lima hal yang memberatkan Jessica Wongso.
Otto Hasibuan menilai kliennya tidak menerima tuntutan itu. Sebab,
jaksa tak memiliki bukti kuat bahwa Jessica adalah pembunuh Mirna
menggunakan racun sianida.