Liputan6.com, New York - Dalam suasana kacau balau, perang seringkali membingungkan sehingga para prajurit terbunuh atau menjadi tawanan. Dalam banyak kasus, mereka luput dihitung dan lenyap begitu saja ditelan sejarah.
Kebanyakan prajurit yang sudah dinyatakan meninggal tidak pernah dapat ditemui lagi, tapi ada beberapa yang justru tiba-tiba muncul dalam kondisi bernyawa.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Listverse.com pada Jumat (14/10/2016) berikut ini adalah kisah 10 tentara yang telah dinyatakan gugur dalam peperangan, namun kemudian ditemukan lagi dalam keadaan masih hidup.
1. Mateo Sabog
Pada 1970, Sersan Kepala Mateo Sabog sedang bersiap untuk pulang dari Vietnam ke Amerika Serikat. Ia seharusnya berangkat dari Saigon menuju Fort Bragg di negara bagian California. Tapi ia tidak pernah sampai.
Pihak Angkatan Darat (AD) menyadari hilangnya tentara tersebut setelah Kenneth, saudara lelaki Mateo, menulis surat pada 1973 untuk menanyakan keberadaannya.
Sabog awalnya diduga desersi, tapi surat kedua dari Kenneth menyebabkan pihak AD pada 1979 menyatakan prajurit itu telah meninggal dunia.
Kemudian, pada 1996, Sabog mendadak muncul kembali. Ia diduga hengkang begitu saja dari dinas dan hidup bersama dengan seorang wanita di California.
Setelah kematian wanita itu, ia mengajukan tunjangan sosial sehingga menguak identitasnya.
Karena masih dianggap dinas militer aktif, Sabog sejenak menjadi prajurit penyintas tertua sebelum kembali kepada keluarganya. Kepada mereka yang menanti kepulangannya sekian lama, ia hanya berkata, "Saya minta maaf."
Sabog meninggal di Hawaii pada 2007.
2. Bakhretdin Khakimov
Konflik rumit antara Uni Soviet dan Afghanistan pada 1980-an berakhir dalam banjir darah dan kebingungan. Salah satu korbannya adalah Bakhretdin Khakimov, seorang keturunan Uzbek yang diduga meninggal dunia pada 1980 setelah terluka parah.
Namun, nyatanya Khakimov diduga disembuhkan menggunakan jamu oleh seorang tabib. Pria itu kemudian menjadi seorang praktisi pengobatan tradisional dengan nama Sheikh Abdullah.
Ia kemudian menikahi seorang wanita Afghan dan hidup dalam suasana invasi AS pada 2001. Khakimov ditemukan oleh Komisi Prajurit Internasional pada 2013, sekitar 33 tahun setelah dinyatakan meninggal dunia.
Ia masih mengingat keluarganya, tapi tidak lancar lagi berbahasa Rusia dan masih kerap kaget mengingat masa dinasnya bersama Tentara Merah. Selain hal-hal itu, ia baik-baik saja.
Sembunyi di Indonesia
3. John T. Downey
Pada 1952, John T. Downey menjalani dinas CIA untuk mengumpulkan informasi selama Perang Korea. Dia dan seorang agen lain diterbangkan untuk suatu misi di Manchuria guna menyelamatkan seorang kontak intelijen.
Tapi, pesawat terbang mereka tertembak jatuh setelah kontak tersebut mengkhianati mereka. Downey, walaupun bukan anggota militer, menjadi warga AS yang paling lama ditawan sebagai tahanan perang.
Walaupun sudah dianggap meninggal dunia, ia sebenarnya ditahan oleh China selama 20 tahun. Pihak Tiongkok pertama kali mengumumkan penahanannya pada 1954, ketika ia dijatuhi hukuman seumur hidup. Ia ditahan dalam penjara pengasingan selama 6 tahun.
Pada 1973, presiden Richard Nixon secara pribadi ikut campur dan meminta Downey dikembalikan ke AS. Agen itu kemudian dianugerahi penghargaan tertinggi CIA, tapi ia tidak mau diketahui pernah menjadi tahanan.
Ia melanjutkan hidupnya, bahkan meraih sarjana dari Harvard Law School dan menjadi pegawai negeri sipil hingga meninggal pada 2014.
4. Teruo Nakamura
Teruo Nakamura adalah seorang prajurit muda kelahiran Taiwan yang ditempatkan di pulau Morotai ketika pasukan Sekutu menyerang pada 1945. Ia bertempur di pihak Jepang.
Nakamura dan beberapa tentara Jepang lain bersembunyi di hutan-hutan Morotai sehingga tidak mendapat berita bahwa Negeri Sakura telah menyerah. Kalah perang.
Akibat suatu perselisihan, Nakamura meninggalkan kelompoknya pada 1956 dan bisa dibilang hidup sebatang kara. Ia mendirikan gubuk dan hidup dari tumbuhan peliharaannya bersama dengan apapun yang dicurinya dari sebuah desa di sekitar tempat tinggalnya.
Penduduk desa berusaha menjelaskan kepadanya bahwa Jepang sudah menyerah, tapi ia keras kepala.
Pada 1974, seorang pelarian lain bernama Hiroo Onada ditemukan dan dikembalikan ke peradaban.
Pada Desember, Nakamura juga dikembalikan setelah satu peleton tentara Indonesia mengenakan seragam tentara Jepang dan bersandiwara akan menyelamatkan dia.
Ia kembali ke Taiwan sebagai seorang tentara pelarian Jepang terakhir dan meninggal pada 1979.
Advertisement
Ditawan Korut
5. Surjeet Singh
Pada 1981, Surjeet Singh pergi meninggalkan India dan tidak kembali selama 30 tahun. Keluarganya tidak pernah mengetahui apa yang terjadi padanya dan menganggapnya sudah meninggal.
Surjeet sebenarnya masih hidup saat itu sebagai tawanan di Pakistan karena pada saat itu dia adalah seorang mata-mata yang disusupkan ke Pakistan. Tapi, ketika tertangkap, pihak India membantahnya.
Pada 1985, Surjeet dijatuhi hukuman mati, tapi hukuman diganti menjadi penjara seumur hidup setelah ia memohon keringanan. Ia tidak diizinkan melakukan komunikasi dan ditahan dalam pengasingan.
Pada 2004, Surjeet diizinkan mengirimkan sepucuk surat kepada keluarganya untuk memberitahukan bahwa ia masih hidup.
Akhirnya, pada 2012, ia dibolehkan kembali ke India. Sekembalinya ke kampung halaman, ia mengaku sebagai seorang mata-mata dan melontarkan kritik kepada pemerintah New Delhi.
Sebagai ganti rugi, pemerintah memberikan dana untuk pertanian keluarganya. Surjeet kemudian menjadi seorang pembela bagi sejumlah warga India lain yang masih ditahan di Pakistan.
6. Lee Soon-Sang
Lee Soon-sang ditangkap pasukan Korea Utara pada 1953, dua hari sebelum gencatan senjata ditandatangani. Ia menghabiskan waktu 3 tahun sebagai tahanan perang, kemudian dikirim untuk bekerja di tambang batu bara terkenal di Aoji, sekaligus lokasi produksi bubuk mesiu.
Di Korut, ia menikah lagi dan punya sejumlah anak, meski mengaku tak bisa lepas dari kenangan pada keluarga dan kampung halaman di Korsel.
"Hidup di Korut sangat sulit," kata dia. "Aku selalu kepikiran pada kampung halaman. Dan meski saat itu aku pikir istriku sudah meninggal, aku merasa, suatu hari nanti aku bisa pulang.
"Beberapa puluh tahun kemudian, pada 2004, ia bertemu "broker" -- perantara yang hidup dari kegiatan menyelundupkan orang masuk dan keluar dari Korut.
"Ia bilang Kim Eun-hae (istri pertamanya) dan putraku berada di China, mereka punya banyak uang, Mereka bilang, aku harus meminta uang dari mereka."
Saat itu, pada usia 77, ia memiliki uang 20.000 won Korut atau sekitar Rp 1.500.000 dari hasil berjualan rokok
"Di Korut, jumlah itu sangat banyak. Bisa membeli rumah kecil. Aku memberikannya pada istriku di sana (istri kedua), dan mengatakan 'aku akan memetik jagung, dan akan kembali dalam 2 atau 3 hari'. Begitulah aku meninggalkannya."
Kini, Lee Soon-sang hidup bersama dengan istri pertamanya di China. Ia tak mau membahas masa lalunya.
Menyepi di Hutan
7. Ishinosuke Uwano
Pada 1958, Ishinosuke Uwano ditugaskan oleh pihak Rusia di pulau Sakhalin. Ia kemudian menghilang selama beberapa dekade. Pada tahun 2000, keluarganya menyatakan bahwa ia meninggal.
Mereka tidak mengetahui bahwa Uwanao sebenarnya tinggal jauh di tempat lain. Pada 2006, Uwano ditemukan masih hidup di Ukraina.
Apa yang terjadi antara 1958 dan 2006 masih belum jelas, tapi diduga ia pergi ke Kiev pada 1956 dan dilarang pihak Uni Soviet untuk menghubungi keluarganya.
Setelah mendapatkan kewarganegaraan Ukraina, ia kemudian menikah dan membangun sebuah keluarga tanpa pernah berharap untuk pulang kembali ke negerinya.
Pihak berwenang yang bertugas mencari tentara Uni Soviet yang hilang terkejut mengetahui bahwa Uwano masih hidup. Ia kemudian diizinkan bertemu dengan keluarga yang tak lama terpisah.
Walaupun senang bisa pulang, ia memilih kembali ke Ukraina karena telah membangun kehidupan di sana.
8. Tentara dalam Hutan
Pada 2015, seorang tentara Rusia yang tak disebutkan namanya dan telah lama diduga meninggal ditemukan masih hidup, lebih dari satu dekade sejak hilang pada 2004.
Dulunya ia ditempatkan di Semenanjung Kamchatka setelah mengalami "masalah keluarga".
Keluarganya salah mencirikan temuan suatu jasad lain sehingga prajurit itu dinyatakan meninggal.
Keluarganya bahkan memakamkan jasad tersebut sementara tentara yang hilang itu membangun gubuk seadanya di hutan lebat Kamchatka. Ia mencari nafkah dengan melakukan kerja serabutan.
Ia baru ditemukan setelah warga mengadu kepada pihak berwenang tentang adanya "makhluk mencurigakan" yang hidup di hutan. Ketika ditemukan setelah hilang selama 11 tahun, ia tambah kebingungan.
Karena menderita terlalu lama, ia mendapat keringanan. Apalagi, masalah dirinya diduga lebih bersifat psikologis.
Advertisement
Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
9. Andras Toma
Pada 2001, Andras Toma pulang ke rumahnya di Hungaria setelah hilang selama 55 tahun.
Semua bermula saat menjelang akhir Perang Dunia II, ketika ia ditangkap pasukan Uni Soviet pada 1944. Saat itu, ia menjalani wajib militer bersama pasukan gabungan Hungaria dan Jerman.
Ia dibawa ke kamp dekat Leningrad pada 1945. Kamp itu ditutup pada 1947.
Toma dibawa ke rumah sakit jiwa dan terlupakan selama sekitar setengah abad. Ketika ditemukan lagi, ia sudah renta tanpa gigi dan hanya samar-samar mengingat masa lalunya.
Tidak ada catatan apapun untuk menjelaskan kepada para penyidik, sehingga mereka tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa mendengarkan kenangan-kenangan Toma.
Ada lebih dari 80 keluarga yang mengakuinya sebagai kerabat yang hilang. Tapi tersedia cukup informasi sehingga ia bisa dikirim pulang ke Hungaria. Keluarganya di sana langsung mengenali lagi.
10. Ho Van Thanh
Kisah Ho Van Thanh nyaris tiada duanya. Selama ia diduga telah meninggal, ia hidup ditemani oleh putranya yang bernama Lang.
Thanh berdinas dalam ketentaraan Vietnam. Tapi ketika desanya dihujani bom pada 1972, ia membawa putranya yang masih berusia 1 tahun untuk mengungsi jauh ke dalam hutan.
Thanh mengira semua keluarganya sudah tewas dan ia tetap waspada karena mengira perang tidak pernah usai. Ia membesarkan Lang tanpa ada kontak dengan dunia luar.
Sebenarnya, Tri, putranya yang lain lolos dari maut. Setelah ia mendengar kisah dua manusia dalam hutan, Tri mencoba mencari mereka. Satu dekade sebelum mereka meninggalkan hutan, Tri melakukan kontak.
Lang langsung menyambutnya, tapi Thanh yang semakin lemah tidak percaya bahwa Tri adalah putranya.
Saat berusia 82 tahun, keadaan kesehatannya memaksa Thanh kembali ke peradaban pada 2013 setelah mengalami kisah yang tiada duanya.