Liputan6.com, Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengerahkan kekuatan penuh mencari tujuh santri Pondok Pesantren Langitan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang hilang akibat perahu tenggelam di Sungai Bengawan Solo, kemarin pagi.
Hingga saat ini proses pencarian tujuh santri tenggelam itu masih berlangsung. Seluruh petugas seperti BPBD Jatim dan polres dikerahkan penuh dalam pencarian kali ini.
"Kami juga sudah koordinasi dengan BPBD Tuban, Polres dan Polsek Tuban, Pondok Pesantren Langitan dan Lurah Babat, dan koordinasi dengan Posko di Widang, Kabupaten Tuban," ucap Kepala BPBD Jatim Sudharmawan, Sabtu (8/10/2016).
Sudharmawan menjelaskan, sejumlah BPBD di daerah-daerah terdekat juga dikerahkan agar turut membantu pencarian tujuh santri Pesantren Langitan yang hilang.
Baca Juga
Advertisement
Tim SAR gabungan terdiri dari BPBD Jatim (enam personil), BPBD Kabupaten Tuban (16 personil), BPBD Kabupaten Lamongan (10 personel), BPBD Kabupaten Gresik (lima personel), BPBD Kabupaten Bojonegoro (10 personel), Basarnas, SAR Surabaya 2 Tim (SRU) terdiri dari 12 personel.
Selanjutnya, Polres Tuban sebanyak 15 personel, MDMC RSM Lamongan empat personel, Mahipal Universitas PGRI Ronggolawe tiga personel, Satuan Polisi Air Lamongan, Kodim Tuban, Kodim Lamongan, PMI Tuban, warga Kecamatan Widang, DVI Polda Jatim, RAPI Gresik, Tagana Tuban, dan PKM Widang.
"Pencarian juga dibantu oleh puluhan santri Langitan. Lebih dari lima perahu karet telah kami siapkan," kata Darmawan.
Perahu yang dinaiki 25 santri Pesantren Langitan terbalik pada Jumat pagi, 7 Oktober 2016. Delapan belas santri dilaporkan selamat, sedangkan tujuh santri hilang di aliran Bengawan Solo. Saat itu, mereka dalam perjalanan pulang dari Pasar Babat, Lamongan menuju Ponpes Langitan di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Berikut nama tujuh santri tenggelam yang dihimpun Liputan6.com:
1. Abdullah Umar (15) asal Bedilan, Gresik
2. M Afiq Fadlil (19) asal Bulakparen, Kecamatan Bulukamba, Brebes
3. Moch Barikly Amri asal Manyar, Gresik
4. Moh Arif Mabruri (18) asal Sumberrejo Bojonegoro
5. Muhsin (16) asal Tambaksari, Surabaya
6. Rizki Nur Habib (15) asal Kecamatan Percut Seitian, Deli Serdang, Sumatera Utara
7. Lujaini Dani (13) asal Manyar, Gresik.