Menpora Belum Dapat Respons dari Polisi Soal Lokasi Kongres

Lokasi Kongres Pemilihan pada (17/10/2016) mendatang masih menjadi perdebatan serius antara Kemenpora dan PSSI.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 08 Okt 2016, 23:10 WIB
Menpora Imam Nahrawi berpidato saat pembukaan Diklat Paskibraka 2016 di Gedung PP-PON, Cibubur, Jakarta, Rabu (27/7). Menpora resmi buka Diklat Paskibraka 2016 untuk persiapan upacara 17 Agustus. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku belum menerima respon dari Mabes Polri) mengenai surat izin Kongres Pemilihan PSSI.

Hal tersebut disampaikan Imam setelah membuka TAFISA Games 2016 di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, (8/10/2016). Lokasi Kongres Pemilihan pada (17/10/2016) mendatang masih menjadi perdebatan serius antara Kemenpora dan PSSI.

Menpora tidak menerbitkan surat rokemandasi, bila Kongres Pemilihan berlangsung di Makassar. Menpora baru memberikan lampu hijau kepada PSSI menggelar Kongres Pemilihan kalau lokasi Kongres dipindahkan ke Yogyakarta.

"Saya belum dapat surat tembusan dari Mabes Polri dan belum mendapat laporan terkini terkait lokasi Kongres. Saya sedang fokus di TAFISA," ujar Imam di sela-sela pembukaan TAFISA Games 2016.

"Itu kewenangan dari Mabes Polri terkait perizinan dan segala macamnya. Itu semua sudah domain dari kepolisian karena mereka yang tahu terkait keramaian dan lain-lainnya," kata Imam menambahkan.

PSSI bersikeras menggelar Kongres di Makassar karena Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan itu telah terpilih sebagai tuan rumah setelah adanya usulan dari para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 3 Agustus lalu.

Imam pun membantah, keputusan menunjuk ke Yogyakarta sebagai lokasi Kongres sebagai bentuk intervensi.

"Nanti saya buka semua surat-suratnya PSSI ke kami minta apa saja. Masa, mereka minta rekomendasi ke kami, ketika kami berikan, kami malah dianggap mengintervensi," kata Imam mengakhiri.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya