Liputan6.com, Jakarta - Sosok Joko Widodo atau Jokowi menjadi fenomenal sejak kemunculannya di Pilkada DKI 2012 dan Pilpres 2014. Gaya kampanye yang blusukan, kemudian jualan kaos, hingga gerakan dari relawan, mewarnai dan ikut mengantarkannya bukan hanya sebagai Gubernur Jakarta, tetapi Presiden RI.
Bukan hanya saat kampanye, saat menjabat, gayanya acap kali disorot. Turun ke gorong-gorong sampai diplomasi dengan makan siang bersama.
Advertisement
Gaya inilah tampaknya yang menjadi cerminan di Pilkada DKI 2017. Hampir seluruh kandidat mencoba menerapkan gaya Jokowi, salah satunya bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Menurut dia, mantan Wali Kota Solo itu sangat memanusiakan manusia dalam menjalan setiap programnya.
"Jujur, yang ditunjukkan oleh Jokowi saya terinspirasi, bagaimana memanusiakan manusia," ucap Sandiaga di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).
Sementara itu, menurut pengamat politik UIN, Ali Munhanif, pola kampanye Jokowi memang akan menjadi panutan sekarang dan di masa depan. "Baik Ahok, Anies, Agus, tampaknya ke arah sana (meniru gaya Jokowi)," tutur Ali.
Namun, menurut dia, meski mengikuti cara Jokowi yang benar merakyat, masyarakat DKI harus tahu benar, mana yang asli untuk turun ke bawah dan yang palsu.
"Masyarakat DKI secara garis besar sudah rasional. Mana yang tampil genuine dan benar merakyat, atau yang berusaha kelihatan, semuanya akan terlihat," tutup Ali.
