Aso, Gunung Api Terbesar di Jepang Semburkan Abu Setinggi 11 Km

Peringatan bahaya meningkat dari level 3 menjadi level 5 yang merupakan tingkat tertinggi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 09 Okt 2016, 10:15 WIB
Pandangan udara kawah Gunung berapi Aso yang mengeluarkan asap dan debu ketika mengalami erupsi di Prefektur Kumamoto, Sabtu (8/10). Menurut Badan Meteorologi Jepang, gunung itu melontarkan debu vulkanik hingga 11 ribu meter ke langit. (Kyodo/via REUTERS)

Liputan6.com, Kumamoto - Gunung berapi terbesar di Jepang, Aso, menyemburkan asap dan abu ke udara setinggi 11 kilometer. Hal itu dilaporkan oleh Badan Meteorologi Jepang pada awal Sabtu 8 Agustus kemarin.

Gunung Aso, yang memiliki tinggi 1.592 meter berada di Prefektur Kumamoto, di barat daya pulau Kyushu.

Foto-foto dari pemerintah memperlihatkan rumah-rumah, kendaraan dan jalanan tertutup abu. Sementara ini dilaporkan tidak ada korban jiwa. Demikian dikatakan Badan Meteorologi Jepang seperti dikutip dari CNN, Minggu (9/10/2016).

Akibat semburan itu, level bahaya meningkat dari 3 ke 5--tingkat tertinggi. Pemerintah setempat telah mengeluarkan larangan untuk mendekati area Gunung Aso dan berhati-hati dengan hujan batu.

"Ini fenomena langka bagaimana sebuah erupsi mampu menyemburkan isi perutnya ke atas hingga mencapai lebih dari 10.000 meter," kata Makoto Saito, direktur Divisi Volkanologi.

Saito juga menambahkan, ketika gunung berapi itu dalam fase aktif, akan ada ada kemungkinan erupsi lainnya dengan skala yang sama.

Pada bulan September tahun lalu, Gunung Aso dilaporkan 'bangkit' dari tidurnya.

Aso meletus tanpa peringatan pada pukul 09.43 (atau Minggu 13 September 2015 pukul 08.43 ET (Eastern Time)) di salah satu kawah di Gunung Aso Nakadake.

Jepang yang berada diri 'ring of fire' Pasifik memiliki gunung berapi yang mematikan. Peringatan level 3 dikeluarkan di tahun ini untuk Gunung Sakurajima dan Kuchinoerabujima.

Sebulan lalu, Gunung Sukarujima diperkirakan akan mengalami erupsi dalam 30 tahun ke depan. Saat ini, gunung berapi Sakurajima membentuk reservoir magma besar, yang menurut para ahli bisa menjadi pemicu adanya letusan besar--mirip dengan salah satu letusan pada 1914 yang menewaskan 58 orang dan menyebabkan banjir meluas di Kagoshima.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya