Liputan6.com, Palm Springs - Dua orang polisi tewas dan satu lainnya terluka akibat ditembak saat menjalankan tugasnya ketika menanggapi panggilan darurat sebuah keluarga pada Sabtu, 8 Oktober 2016 waktu setempat.
Menurut keterangan Kepala Kepolisian Palm Springs, Bryan Reyes, tersangka penembakan belum tertangkap, namun polisi telah mengelilingi rumah tersebut karena tersangka masih berada di dalam.
Advertisement
Polisi datang ke rumah itu setelah seorang wanita menelepon dan mengatakan bahwa anak laki-lakinya menyebabkan kegaduhan. Menurut Reyes, tersangka menolak membuka pintu depan dan mengancam akan menembak petugas.
Sekitar 10 menit setelah polisi datang, sebuah panggilan untuk layanan medis darurat dilakukan.
"Petugas tersebut, dari yang aku pahami, berada di pintu depan untuk bernegosiasi dengan tersangka untuk membuatnya patuh," ujar Reyes.
"Itu hanya kegaduhan keluarga dan ia memilih untuk menembak...penjaga kota ini," imbuh dia.
Petugas yang tewas adalah Jose Gilbert Vega dan Lesley Zerebny.
Vega merupakan petugas yang seharusnya telah pensiun pada September lalu dan sedang bekerja lembur pada Sabtu. Zerebny (27 tahun) merupakan ibu dari bayi berusia empat bulan yang baru saja kembali bekerja dari cuti hamil.
Sementara itu petugas yang terluka telah sadar dan memberikan informasi kepada pihak penyelidik.
"Hari ini Palm Spring kehilangan dua petugas pemberaninya. Mereka bertugas setiap hari dan melayani siapapun di komunitas ini. Mereka memberikan segalanya untukmu," kata Reyes.
Hingga saat ini belum diketahui motif penembakan tersebut.
Sebelumnya pada 17 Juli 2016, tiga orang polisi tewas dan tiga lainnya terluka akibat ditembak oleh seorang pria di Baton Rouge, Louisiana. Sekitar seminggu kemudian, seorang pria bersenjata menewaskan lima orang polisi dan melukai tujuh lainnya di Dallas.