Liputan6.com, Bogor - Didampingi penasehat hukum, keluarga Saidi dan Sugiono mendatangi Mapolres Lamongan. Mereka mengaku telah menjadi korban penipuan oleh anak buah Dimas Kanjeng Taat Pribadi hingga merugi Rp 1,4 miliar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (9/10/2016), Saidi dan Sugiono dijanjikan uang Rp 5 miliar bila menyetorkan uang mahar Rp 1,4 miliar. Karena tergiur keuntungan tak masuk akal itu, mereka pun menyetor uang.
Advertisement
Sesuai instruki Padepokan Dimas Kanjeng, mereka juga bersemedi di sejumlah masjid dan Makam Sunan Geseng Tuban selama satu bulan. Mereka juga diberi tiga lempengan emas bergambar Bung Karno dan burung garuda.
Sekian lama menunggu, uang Rp 5 miliar tak kunjung datang dan uang setoran justru amblas. Belakangan terungkap lempengan emas yang diberikan kepada mereka ternyata palsu. Melengkapi laporannya, Saidi dan Sugiono sudah memberikan nama-nama anak buah Dimas Kanjeng dan barang bukti.
Sementara itu, janji uang berlipat ganda juga menyebabkan Cecep Jamaludin tega meninggalkan istri dan dua anaknya di Desa Ciaruteun, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Tanpa pamit, tiga bulan lalu Cecep pergi dan bergabung dengan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Keluarga baru tahu setelah nama Cecep masuk dalam daftar pengikut Taat Pribadi di Padepokan Kanjeng Dimas di Probolinggo. Istri Cecep yang enggan disorot kamera berharap suaminya itu segera pulang.
Ia pun enggan menyebutkan berapa jumlah uang yang telah dikeluarkan Cecep selama menjadi pengikut Dimas Kanjeng.