CEO Yahoo Paksa Karyawan Laki-Laki Mengundurkan Diri?

Setelah peretasan, kini Yahoo mengalami masalah lain. Sang CEO dikabarkan memaksa karyawan lelaki untuk mengundurkan diri. Benarkah?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Okt 2016, 14:44 WIB
CEO Yahoo Marissa Mayer adalah salah satu perempuan terkenal di industri teknologi (foto: mercurynews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Yahoo sedang mengalami masa-masa sulit. Setelah peristiwa peretasan 500 juta penggunanya mengemuka dan Verizon meminta potongan harga sehubungan dengan peretasan tersebut, kini salah satu mantan petinggi Yahoo melontarkan tuduhan tak sedap kepada CEO Yahoo Marissa Mayer.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Ubergizmo, Senin (10/10/2016), Mayer diduga memaksa karyawan laki-laki di Yahoo untuk meninggalkan perusahaan.

Mantan petinggi Yahoo bernama Scott Ard mengajukan gugatan terhadap sang CEO dan dua petinggi eksekutif lainnya. Mereka dituduh memimpin kampanye untuk menendang karyawan laki-laki dari perusahaan. 

Bukan hanya itu, Mayer juga dituduh memecat banyak karyawan Yahoo dengan alasan sistem penilaian performa yang diterapkan oleh dirinya.

"Mayer mendorong dan memupuk penggunaan sistem penilaian performa karyawan untuk mengakomodasi manajemen yang subjektif, bias, dan berdasarkan opini personal. Hal ini merugikan karyawan laki-laki Yahoo," ujar Scott dalam gugatannya.

Sementara itu, Juru Bicara Yahoo Carolyn Clark membantah kebenaran gugatan tersebut.

"Gugatan ini tak memiliki manfaat. Dengan dukungan dari CEO kami, Yahoo fokus memekerjakan karyawan dengan latar belakang dan perspektif beragam," tutur Clark dalam pernyataannya.

(Tin/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya