Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Andrianto Djokosoetono untuk turut berinovasi dengan menerapkan sistem online, seperti taksi online.
Dia menjelaskan, jika petinggi Blue Bird tersebut menerapkan hal yang sama, taksi konvensional bisa berkompetisi dengan taksi online.
Budi Karya menuturkan, sistem online merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolak. Lantaran sistem online muncul seiring dengan perkembangan zaman.
"Jangan kita dimarahin, kita bukan belain online saja. Itu suatu keniscayaan. Tapi Pak Organda baik sekali marah, kedua tidak marah. Kedua beliau juga akan online, bisa dibayangkan semua taksi yang biru itu online. Ada di mana-mana cost-nya rendah," kata dia Forum Diskusi Publik Sektor Transportasi di Thamrin Nine Jakarta, Senin (10/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia juga meminta para pengemudi taksi online mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kita akan menyampaikan taksi online, ada equility, sekarang yang demo egois, masa SIM tidak mau umum, masa kendaraan tidak mau KIR. Masa kendaraannya tidak di bawah satu lembaga ya memang, harus dong," kata dia.
Memang pengemudi taksi online melakukan protes terhadap kebijakan tersebut. Menurut Budi Karya, protes itu dimotori oleh oknum tertentu.
"Organda sportif sekali menerima itu, online juga jangan egois mentang-mentang dicintai masyarakat muda sedikit-sedikit demo, demo ternyata ada yang komporin," ujar dia.
Di sisi lain, Budi Karya meminta maaf terkait kelonggaran aturan yang diberikan pemerintah. Dia bilang kelonggaran ini sebagai upaya pemerintah menciptakan keseimbangan baru dalam mewujudkan transportasi massal yang baik.
"Banyak aturan yang kita lakukan, ya maaf Pak Andri kita perpanjang enam bulan, bukan mencederai komitmen kita, tetapi kita akan menciptakan equilibrium untuk pelayanan masyarakat murah, mudah, dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar dia. (Amd/Ahm)