Liputan6.com, Washington - Pada 1972, seorang pemuda bernama William Jefferson Clinton atau yang kini lebih dikenal Bill Clinton untuk pertama kalinya bertemu dengan Hillary Rodham. Keduanya menempuh studi hukum di Yale University.
Dan pada saat yang sama, Clinton dan Hillary juga terlibat sebagai tim kampanye calon presiden, George McGovern.
Advertisement
"Aku merasa ia terus melihat ke arahku. Hal yang cukup sering dilakukannya," ujar Hillary seperti dikutip dari Theknot.com, Selasa (11/10/2016).
Setelah bertukar pandang beberapa kali, Hillary memutuskan menghampiri Clinton.
"Aku bilang pada Bill, jika kamu terus melihatku dan begitupun sebaliknya, maka seharusnya kita bisa berkenalan. Aku Hillary Rodham," kata dia.
Clinton digambarkan begitu canggung saat itu hingga ia tak bisa mengingat namanya sendiri.
Setelah menamatkan sekolah hukum, Clinton mengajak Hillary bepergian ke Eropa. Keduanya lantas mendarat di London. Layaknya pemandu wisata, Clinton menuntun Hillary ke setiap sudut kota itu.
Pasangan yang tengah dimabuk asmara itu menikmati sunset pertama mereka di pinggir Danau Ennerdale. Di sanalah Clinton melamar Hillary.
"Aku benar-benar jatuh cinta dengannya tapi di lain sisi juga aku bingung dengan kehidupan dan masa depanku. Jadi, aku katakan padanya "jangan sekarang", maksudnya adalah beri aku waktu," jelasnya.
Penolakan Hillary tak membuat Clinton patah arang. Ia terus mengajukan lamaran, beberapa kali, namun jawaban sang kekasih nyaris selalu sama.
Pada satu waktu, Hillary memutuskan pindah ke Arkansas. Saat itu ia belum memiliki karier dan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Chicago dan Pantai Timur untuk mengunjungi sejumlah teman di samping mencari lowongan kerja.
Ketika Hillary Mengatakan 'Yes, I Do'
Dalam perjalanannya ke bandara, ia dan Clinton melewati sebuah rumah berbatu merah. Di luar bangunan itu tertulis 'dijual'.
"Dengan santai aku mengatakan bahwa rumah kecil itu terlihat lucu. Setelah itu aku tak bicara apapun," tutur perempuan kelahiran 26 Oktober 1947 tersebut.
Setelah melakukan perjalanan selama beberapa pekan, ia pun kembali ke Arkansas. Sang kekasih, Clinton menjemputnya di bandara.
"Apakah kamu ingat rumah kecil yang kamu sukai? Aku membelinya. Jadi, sebaiknya kamu menikah denganku karena aku tak bisa menghuni rumah itu seorang diri," demikian kurang lebih kata-kata yang diucapkan Clinton dan akhirnya mampu membuat Hillary bersedia menerima lamarannya.
Pasangan berbahagia itu pun mengucap sumpah sehidup semati pada 11 Oktober 1975. Kala itu Hillary berusia 27 tahun sementara Clinton 29 tahun.
Dipilih sebagai lokasi pernikahan adalah ruang keluarga di rumah baru mereka yang terletak di Fayettville, Arkansas. Upacara pernikahan keduanya berlangsung sederhana, hanya dihadiri 15 orang termasuk di antaranya keluarga dan teman-teman dekat.
Namun setelah itu keduanya melangsungkan pesta yang dihadiri ratusan orang di halaman belakang rumah mereka.
Pasca-menikah karier keduanya perlahan mulai terbangun. Pada 1978, Clinton terpilih sebagai gubernur Arkansas, membuatnya menjadi sosok termuda yang pernah menduduki posisi itu. Sementara itu, Hillary merintis profesinya sebagai seorang pengacara. Ia pernah dua kali masuk dalam jajaran 100 pengacara paling berpengaruh di Amerika.
Pada 27 Februari 1980, pasangan Clinton dan Hillary dikaruniai seorang putri yang diberi nama Chelsea Victoria Clinton.
Lalu pada 1992, Clinton bertarung dalam kancah pemilu presiden melawan calon incumbent, George H.W Bush. Clinton menang. Lagi-lagi ia tercatat sejarah sebagai salah satu presiden termuda yang terpilih sejak John F. Kennedy. Usianya 44 tahun kala itu sementara Kennedy 43 tahun.
Clinton menghuni Gedung Putih selama dua periode, mulai dari 20 Januari 1993 hingga 20 Januari 2001. Sementara sang istri pernah menjabat sebagai senator dari negara bagian New York pada periode 3 Januari 2001 hingga 21 Januari 2009.
Dan di era pemerintahan Barack Obama, Hillary sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada 21 Januari 2009 hingga 1 Februari 2013.
Pernikahan keduanya diwarnai sejumlah skandal seks yang dilakukan Bill Clinton -- yang terus jadi ganjalan dalam kehidupan pribadi dan karier Hillary.
Kini, Hillary mengikuti jejak sang suami, mencalonkan diri sebagai presiden AS. Proses pemilu masih terus bergulir hingga akhirnya pada 8 November mendatang rakyat AS akan mengetahui siapa kelak pemimpin mereka.
Selain pernikahan Clinton dan Hillary, peristiwa lainnya yang juga tercatat sejarah adalah pertemuan Presiden AS, Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev di Reykjavik, Islandia pada 11 Oktober 1986. Keduanya melanjutkan diskusi tentang pembatasan senjata rudal menengah di Eropa.
Namun pembicaraan keduanya tak menemukan titik temu dan berakhir dengan saling tuding. Ini memicu kemunduran besar dalam hubungan kedua negara.
Selain itu, pada 11 Oktober 2002, mantan presiden AS, Jimmy Carter meraih Nobel Perdamaian. Penghargaan tersebut didapat atas upaya tak kenal lelahnya selama beberapa dekade dalam mencari solusi damai untuk konflik internasional, memajukan hak-hak demokrasi dan HAM serta mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial.
Advertisement