Liputan6.com, Jakarta Proyek jalan tol layang (elevated) rute Jakarta-Cikampek tengah memasuki tahap tender. Proyek sepanjang 60 kilometer (km) itu disebut-sebut jalan tol layang pertama yang akan menggunakan baja.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, akan segera menentukan pemenang tender proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek pada akhir tahun ini. Namun, ia mengaku tidak hafal dengan para peserta tender yang ikut.
"Tender sudah masuk, tidak lama lagi ditentukan pemenangnya akhir tahun ini. Awal tahun depan sudah kerja. Kalau siapa yang ikut tidak hafal konsorsiumnya," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Baca Juga
Advertisement
Basuki mengatakan, proyek jalan tol sepanjang 60 km ini sebagian akan menggunakan bahan baku baja. Oleh karena itu, ini merupakan jalan tol layang pertama yang memakai baja (steel).
"Tol layang Jakarta-Cikampek adalah jalan tol layang pertama yang pakai baja. Tapi tidak semuanya dari 60 km panjang, kira-kira 40 persen yang pakai baja. Dari investasi Rp 11 triliun-12 triliun elevated ini, bajanya butuh sekitar Rp 5 triliun," ucap Basuki.
Ia mengaku, bahan baku baja sepenuhnya akan dipasok dari PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). "Iya dong pasokan bajanya dari Krakatau Steel. Harus itu," jelas Basuki.
Terpisah, Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar menjelaskan, proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek menggunakan campuran beton dan baja.
"Jadi hybrid, campuran beton dan steel. Bajanya sebagian, tapi belum tahu pasokannya berapa. Kita tunggu desainnya dari mereka (pemenang tender). Karena ini proyek jalan tol layang pertama yang pakai baja di Indonesia," terang Sukandar. (Fik/Nrm)