Anggota DPRD Padang Pariaman Mengaku Tak Tahu Isap Sabu

BNN tetap akan menyelidiki meski pesta sabu terjadi setahun lalu.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Okt 2016, 09:41 WIB
Diduga mereka dari kader Partai PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD Padang Pariaman yang terekam tengah pesta sabu, Yanuar Bakrie, mengaku tidak tahu yang diisapnya adalah sabu.

"Sedikit saya luruskan, saya tidak tahu jenis barangnya. Saya sudah sampaikan dengan BNN dan saya bersebelahan dengan teman, dan teman saya juga tidak mengetahui barang itu apa," kata Yanuar.

"Jadi kalau tadi dijelaskan atau dijabarkan jenis barangnya A dan B segala macamnya, saya tidak mengetahui sama sekali," ucap politikus Partai Demokrat ini di Markas BNN, Jakarta Timur, Senin 10 Oktober 2016.

Yanuar kemarin diperiksa penyidik BNN. Dia datang bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat Kombes Ali Azhar dan Ketua DPC Partai Demokrat Wirya Pansuri.

Yanuar enggan berkomentar soal dugaan adanya rekayasa dalam tersebarnya video dirinya dan seorang laki-laki yang tengah mengisap sabu.

"Saya enggak mau berasumsi. Yang penting saya terlebih dahulu fokus kepada persoalan yang saya sedang hadapi dari publikasi yang dilakukan. Ini saya sangat dirugikan. Dan dalam kesempatan kali ini, saya juga meminta maaf kepada masyarakat yang berada di daerah saya bernaung," kata Yanuar.

Dia menyerahkan seluruh hasil pemeriksaan kepada BNN. "Saya serahkan diri ke BNN untuk lakukan tes dengan beberapa mekanisme yang ada, kita lihat saja nanti hasilnya," ujar Yanuar.

3x24 Jam

Kepala BNNP Sumatera Barat Kombes Ali Azhar mengatakan pihaknya akan menyelidiki sesuai UU 35 Tahun 2009, yaitu menentukan arah penyelidikan 3x24 jam.

"Hasilnya akan selesai 3x24 jam, kita berdasarkan data beserta bukti yang ada, nantinya hasilnya apa kita ambilkan kesimpulan. Nanti juga kita sampaikan ke DPC Partai Demokrat," kata Ali.

Dalam pemeriksaan tersebut, penyidikan dilakukan menyeluruh. Tidak hanya interogasi, dilakukan pula pemeriksaan medis seperti spesimen rambut dan urine.

Meski peristiwa dalam video pesta sabu tersebut terjadi setahun lalu yakni 2015, BNNP Sumatera Barat tetap melakukan pemeriksaannya.

"Untuk memastikan apakah yang bersangkutan masih menggunakan narkoba atau tidak lagi dalam kurun waktu setahun tersebut," kata Ali.

"Misalnya dalam waktu setahun itu yang bersangkutan menggunakan narkoba, itu kan bisa ketahuan dari tes rambutnya, intinya kita tunggu hasilnya seperti apa," Ali menambahkan.

Konsekuensi

Ketua DPC Demokrat Padang Pariaman Wirya Pansuri mengatakan, Yanuar siap menerima segala hasil penyelidikan BNN.

"Yang kemarin kita terima dari pernyataan beliau, apapun yang diterima hasilnya ataukah positif dan negatif, beliau sanggup menerima segala konsekuensinya. Dia akan bertanggung jawab secara penuh. Beliau sudah menyatakan itu di depan DPP dan DPC," ucap Wirya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya