Liputan6.com, Madrid - Jorge Lorenzo sudah pasti meninggalkan Yamaha untuk bergabung dengan Ducati di akhir MotoGP 2016. Namun, bukan berarti Lorenzo sudah menjadi milik Ducati. Hingga akhir musim, Lorenzo diminta untuk tetap fokus bersama Yamaha.
Keputusan hengkang ke Ducati sudah diumumkan Lorenzo setelah beberapa seri musim ini. Berbagai spekulasi mengenai penyebab kepindahan Lorenzo merebak. Namun, satu hal yang pasti Lorenzo merasa tertantang membawa Ducati kembali menjadi juara dunia.
Baca Juga
Advertisement
Masalahnya, Lorenzo sama sekali belum mengenal karakter motor Ducati Desmosedici. Itu karena Lorenzo sudah terbiasa dengan karakter motor Yamaha yang sudah ditungganginya sejak memulai debut di MotoGP pada 2008.
Karena membutuhkan waktu untuk beradaptasi, Ducati pun mengajak Lorenzo untuk menjajal motor mereka pada sesi tes di Sirkuit Jerez, 23-24 November 2016. Kebetulan, ada kesempatan untuk semua tim menguji motor mereka selama dua hari usai seri terakhir MotoGP Valencia, 13 November 2016.
Setelah dua hari sesi tes tersebut, X-Fuera tak akan kembali ke lintasan dengan motor Ducati hingga tes pramusim pertama 2017 pada 30 Januari-1 Februari 2017. Sayang, ajakan tersebut mendapat penolakan dari Yamaha.
"Kami mencoba untuk membuka situasi dalam setiap segala kemungkinan. Tapi, kami dihadapkan pada sebuah dinding. Kami percaya di lingkungan seperti ini seharusnya sikap sportif menjadi hal yang umum," ungkap Direktur Olahraga Ducati, Davide Tardozzi, seperti dilansir Motorsport.
Punya Hak
Yamaha memang memiliki hak untuk menolak permintaan tersebut. Pasalnya, kontrak Lorenzo bersama Yamaha baru akan berakhir pada 31 Desember 2016.
Namun, Tardozzi tak habis pikir dengan sikap Yamaha yang seperti itu.Padahal, Ducati memberikan keringanan kepada Suzuki yang mengajak Andrea Iannone menguji motor pada waktu tersebut.
Di lain pihak, Suzuki juga memberikan izin kepada Maverick Vinales untuk menjajal motor Yamaha sebelum resmi menggantikan peran Lorenzo.
Advertisement