Makan 6 Telur Setiap Hari, Apa Bahayanya?

Jika mengonsumsi terlalu banyak, risiko penyakit jantung mengintai di kemudian hari. Mengapa bisa begitu?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Okt 2016, 15:00 WIB
(foto: boldsky.com)

Liputan6.com, Jakarta Telur merupakan sumber makanan kaya protein. Tapi jika mengonsumsinya berlebih juga tidak baik. Dalam satu telur, terdapat sekitar 187 mg kolesterol. Padahal dalam sehari bisa saja, mengonsumsi makanan lain yang tinggi koleseterol. Sementara maksimal asupan kolesterol itu 300 mg per hari.

"Lebih baik konsumsi telur satu per hari. Jika memiliki risiko tinggi (diabetes dan penyakit jantung) hanya dibatasi menjadi dua telur per minggu," kata ahli nutrisi Cleveland Clinic’s Center for Human Nutrition, Amerika Serikat, Maxine Smith.

Menurut Smith, mengonsumsi satu telur setiap hari itu masih kategori aman. Hal tersebut didukung studi pada 2008 dalam Physicians Health Study. Sementara bila lebih dari itu bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari seperti dikutip laman Men's Fitness, Selasa (11/10/2016).

Biasanya pelaku diet ogah makan telur sama kuningnya. Gak perlu takut, kali. Malah lebih sehat, lho.

Lalu, bila terlalu banyak mengonsumsi telur dan menu makanan yang lain tinggi lemak jenuh (saturated fat), kolesterol dari telur bisa membuat tingkat kolesterol jahat dalam tubuh yakni LDL meningkat.

Wanita yang berkecimpung sebagai ahli nutrisi selama 20 tahun ini menyarankan jangan hanya sarapan telur saja setiap hari. Lebih baik variasikan dengan makanan lain sehingga asupan nutrisi beragam. Misalnya sarapan salad dan roti gandum dengan sumber protein lain seperti ayam, ikan, kedelai, dan kacang-kacangan.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya