Liputan6.com, Jakarta - Ancaman terorisme saat ini tidak hanya terjadi di dunia nyata. Kemajuan teknologi digital turut dijadikan medium para teroris dalam melancarkan ancamannya.
Hal tersebut terungkap dalam seminar yang diselenggarakan siswa Sespimmen Dikreg 56, di PTIK/STIK Lemdikpol, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan.
Advertisement
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Suhardi Alius mengatakan, perkembangan terorisme saat ini terbilang mengkhawatirkan.
"Kami BNPT tidak hanya bermain di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Penyebaran lewat media sosial, facebook, twitter, BBM," katanya di Auditorium PTIK, Selasa (11/10/2016).
Menurut jenderal bintang tiga ini, terorisme tidak hanya muncul karena permasalahan agama. Namun juga konflik komunal seperti di Poso.
Dia mencontohkan tidak sedikit warga negara Indonesia yang memilih terbang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. "Mereka sudah dicuci otak," kata mantan Kabareskrim ini.