Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi dan inkubator startup asal Jerman bernama Rocket Internet memiliki strategi yang sederhana, yakni mencari perusahaan stratup lulusan Sililcon Valley, tiru mereka, dan luncurkan 'tiruan'-nya di pasar Eropa Barat dan Afrika sebelum yang aslinya muncul di kawasan tersebut.
Dicap sebagai perusahaan "peniru", CEO dan founder, Oliver Samwer justru tak keberatan dicap seperti itu. Ia mengatakan, "di dalam industri internet, ada Einstein dan ada pula Bob the Builders. Saya adalah Bob the Builder."
Baca Juga
Advertisement
Walau memiliki beberapa startup tiruan yang sukses di pasaran seperti Zappos dan Lazada, Rocket Internet saat ini sedang mendapati masalah.
Mengutip informasi dari laman The Hustle, Selasa (11/10/2016), saham perusahaan sedang anjlok nilainya hingga 54 persen sejak tahun 2014.
Penurunan ini mengakibatkan 12 startup milik mereka terpaksa ditutup, dan hampir seluruhnya kehilangan pendapatan.
Bahkan, bulan lalu mereka terpaksa harus mengeluarkan peringatan kepada investor kalau sudah kehilangan laba sebesar US$ 691juta atau sekitar Rp 9 triliun di paruh pertama tahun ini.
Samwer sendiri baru-baru ini mulai berubah dengan tidak terlalu fokus meluncurkan startup tiruan dan lebih fokus ke dalam startup yang sudah ada saat ini.
(Raehan Maulida/Ysl)