Istana: Ada Shock Therapy untuk Pungli

Pramono tidak menjelaskan apakah shock therapy ini berhubungan dengan penggeledahan yang dilakukan Polda Metro Jaya di Kemenhub.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Okt 2016, 17:21 WIB
Presiden Jokowi mendatangi kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/10). Jokowi mendatangi Kemenhub saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Polri terkait praktek pungli perizinan kapal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian dari Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di ruang Ditjen Perhubungan Laut dan Darat. Penggeledahan itu terkait pungli perizinan kapal.

Presiden Joko Widodo beserta Kapolri Jenderal Tito Karnavian datang langsung ke Kementerian Perhubungan untuk melihat penangkapan itu.

Jokowi saat itu tengah memimpin rapat soal reformasi hukum. Rapat yang dimulai pada pukul 14.15 WIB itu baru berakhir sekira pukul 15.45 WIB.

Selesai rapat, Jokowi tampak berjalan bersama Tito menuju ke Istana Merdeka dari Kantor Presiden. Dari kejauhan, keduanya terlihat terus berbincang. Tepat di belakangnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengikuti.

Tak lama kemudian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengumumkan hasil rapat terbatas. Saat itu diumumkan tim Operasi Pemberantasan Pungli. Di sela pengumuman, Pramono menyatakan ada efek kejut yang bisa langsung dirasakan dari program ini.

"Dalam waktu sekarang-sekarang ini juga akan ada shock therapy," ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Pramono tidak menjelaskan apakah shock therapy ini berhubungan dengan penggeledahan yang dilakukan Polda Metro Jaya di Kantor Kementerian Perhubungan. Usai pemaparan, Pramono menyerahkan kasus itu kepada Kapolri.

"Biar Kapolri yang menjelaskan," pungkas Pramono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya