Liputan6.com, Melbourne - Ketiadaan Kementerian Agama atau Menteri Agama, tak membuat Australia kesulitan dalam menjalin kerukunan antarumat beragama.
Salah satu lokasi yang mencerminkan kerukunan tinggi tersebut ada di Dandenong, Melbourne.
Advertisement
Dandenong memiliki populasi 140 ribu orang. Meski tak terlalu banyak, penduduknya berasal dari 150 negara berbeda.
"Banyaknya penduduk dari negara lain membuat budaya serta agama di Dandenong beragam," kata Helen Heath dari Divisi pengembangan hubungan antarumat beragama Distrik Dandenong, kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Helen menuturkan, ada tujuh agama ada di salah satu kota di Australia itu. Di antaranya Baha’i, Buddha, Kristen, Hindu, Islam, Yahudi, dan Sikh.
"Untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, dibentuklah organisasi Interfaith untuk Kabupaten Dandenong, atau organisasi yang menghubungkan antara umat agama yang satu dengan agama lain," ungkap Helen.
"Tak ada konflik antarumat beragama di Dandenong. Sebab, antara umat beragama yang satu dengan yang lain saling menghormati," papar Helen.
Saat Liputan6.com diundang oleh ABC International ke Dandenong di Australia, tidak terlihat adanya ketegangan antarumat beragama di sana. Justru suasana harmonis yang tecermin.