Liputan6.com, Jakarta - Joe Hart menjadi sorotan ketika tampil brilian mengawal gawang timnas Inggris di pertandingan melawan Slovenia, Rabu (12/10/2016) dinihari tadi. Berkat penampilannya itu, Inggris terhindar dari kekalahan dan bermain imbang 0-0.
Penampilan itu bagai momentum bagi Joe Hart untuk merebut kembali kepercayaan publik Inggris padanya. Tidak dipungkiri, usai terbuang dari skuat ManCity, muncul pertanyaan apakah Hart masih layak disebut sebagai salah satu kiper terbaik dunia.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, Hart terbuang dari ManCity usai Pep Guardiola masuk sebagai manajer. Pep kemudian lebih memilih mendatangkan Claudio Bravo ketimbang mempertahankan Hart sebagai kiper utama City.
Selain karena kurang cocok dengan tipe permainan Hart, keputusan membuang Hart ke Torino disinyalir karena ia sering membuat blunder. Hal itu jugalah yang membuat Manajer ManCity sebelumnya, Manuel Pellegrini sempat mencadangkan Hart di beberapa pertandingan.
Terbuang dari ManCity, Hart bagai seorang pesakitan. Terlebih, ia sempat membuat blunder lagi di laga debutnya bagi Torino. Kesalahan tersebut membuat Torino kalah dari Atalanta 1-2.
Beruntung bagi Hart, Pelatih Torino, Sinisa Mihajlovic tetap percaya padanya. Pelatih asal Serbia itu tidak marah menanggapi blunder Hart.
"Seperti yang saya katakan, saya tak pernah marah pada pemain saya jika mereka salah mengoper atau gagal mengambil penalti. Saya marah jika mereka tidak bermain sesuai dengan instruksi," kata Mihajlovic seperti dilansir ESPNFC.
Kepercayaan tersebut lalu tidak disia-siakan Hart. Di empat pertandingan selanjutnya, Hart hanya kebobolan dua gol. Kontribusinya pun membuat Torino tak terkalahkan di empat pertandingan tersebut.
Kepercayaan. Hal itulah yang seakan memotivasi Hart untuk tampil lebih baik. Bukan hanya di Torino, Hart juga tetap mendapat kepercayaan di timnas Inggris.
Sam Allardyce, yang hanya menukangi Inggris di satu pertandingan, tetap memercayakan posisi kiper utama pada Hart. Pun begitu dengan Pelatih timnas Inggris saat ini, Gareth Southgate.
Hasilnya, Hart menjadi pahlawan Inggris di laga melawan Slovenia dinihari tadi. Salah satu penyelamatan gemilang yang dibuat Hart adalah ketika menyelamatkan gawang Inggris dari usaha pemain Slovenia, Roman Bezjak.
"Itu penyelamatan yang brilian. Kami tidak memulai kedua babak dengan baik dan penyelamatan itu membuat kami mendapat poin. Kami berhutang pada Hart soal hal itu. Dia fantastis," ujar Soutghate seperti dilansir Independent.
Hart tentu tak ingin pujian itu menjadi hal yang sesaat. Untuk itu, ia harus bisa mempertahankan penampilan apik tersebut. Jika Hart bisa melakukan hal itu, ia bisa merebut kembali simpati publik Inggris.
Bahkan mungkin, meraih 'tiket pulang' ke ManCity.