Kisruh Buku Harian 'Panas' dan Petualangan Seks Seorang Pramugari

Dalam catatan harian, pramugari menuliskan kisah-kisah petualangan seks bersama dengan rekan-rekan sekerjanya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 12 Okt 2016, 19:25 WIB
Ilustrasi pramugari Transavia. (Sumber pinterest.com)

Liputan6.com, Den Haag - Sebuah catatan harian milik seorang pramugari yang sudah menikah menjadi pusat pusaran pertempuran legal baru-baru ini di Belanda.

Di dalamnya, awak kabin tersebut menuliskan kisah-kisah petualangan seks bersama dengan rekan-rekan sekerjanya.

Ketika suami pramugari menemukan buku harian tersebut, ia malah mencoba menjadikannya cerita berseri.

Dikutip dari Daily Mail pada Rabu (12/10/2016), pramugari berusia 46 tahun itu menuliskan catatan harian intim dalam komputer. Ia menuliskan melakukan seks dengan beberapa rekan sesama pegawai Transavia, penerbangan murah milik KLM/Air France.

Tapi, rahasia ibu dari 4 anak itu ketahuan oleh suaminya yang kemudian geram membacanya. Suami itu langsung membocorkan kepada media.

Dalam catatan harian itu disebutkan rincian kegiatan seksual wanita tersebut dengan beberapa pria lain di dalam pesawat terbang saat sedang lintas landas (stop over) dan di hotel-hotel.

Suami itu dilaporkan berniat membeberkan semua rincian catatan harian itu terbuka untuk umum.

Perseteruan juga melibatkan maskapai penerbangan, yang ikut serta dalam gugatan pengadilan dan mencoba melarang catatan harian tersebut bocor.

Para hakim di pengadilan Den Haag akan mengambil keputusan banding pada 24 Oktober nanti. Pengajuan banding itu diajukan oleh pramugari tersebut dengan dukungan perusahaan penerbangan.

Para pengacara untuk perusahaan penerbangan juga mengajukan perlawanan hukum langsung terhadap sang suami.

Secara khusus, mereka tidak suka pencantuman korespondensi email atau surat elektronik dengan para pihak ketiga yang diduga mencakup para pegawai lain dalam maskapai tersebut.

Belum jelas tentang surel yang diperoleh suami itu, begitu juga siapa yang telah mendapat kiriman tersebut.

Libatkan Pilot

Menurut sejumlah media setempat, reputasi yang dipertaruhkan bukan hanya reputasi pramugari yang terlibat, tapi juga rekan-rekan lainnya dan reputasi perusahaan.

Masalahnya, kebanyakan rekan lain yang terlibat adalah para pilot yang sudah menikah. Perusahaan itupun meminta para karyawan untuk tutup mulut jika ditanyai media tentang hal ini.

Menurut seorang juru bicara Transavia, "Kami menganggap semua ini serius. Pemeriksaan internal menunjukkan bahwa keselamatan penumpang tidak pernah terganggu."

"Rekan-rekan kami menganggap surel-surel itu tidak diinginkan dan tidak dapat diterima karena dapat mengganggu kepentingan-kepentingan kami."

Harian Telegraaf di Belanda merupakan pihak yang pertama melaporkan skandal ini dan dilaporkan telah melihat sendiri surel-surel antara pihak Transavia dengan wewenang inspeksi penerbangan di Belanda.

Dalam email, sepertinya pihak yang berwenang tidak tertarik untuk memberi komentar urusan ini dan merujuk kepada masalah internal Transavia.

Harian itu melaporkan bahwa beberapa orang dalam yang tidak disebutkan namanya bicara soal upaya pembungkaman di belakang layar.

Sementara itu, juru bicara penerbangan lanjut mengatakan, "Suatu hal penting dalam kebijakan kepegawaian kami adalah untuk peduli kepada para pegawai."

"Kami sudah bicara dengan semua orang, tapi sekarang kami tidak akan memberikan komentar apapun tentang hal itu."


Prostitusi

Sejumlah pengakuan mengejutkan juga meluncur dari sejumlah awak kabin.

Beberapa waktu lalu, seorang pramugari yang bekerja di maskapai penerbangan negara Teluk ditangkap  usai menyervis pelanggannya di toilet pesawat.

Setelah diinterogasi, diketahui bisnis yang ia lakukan telah berjalan selama dua tahun. Mengutip Daily Mail, bisnis esek-esek di atas pesawat itu menghasilkan banyak uang.

Tak butuh waktu lama, ia pun langsung dipecat setelah tertangkap tangan memberikan layanan plus-plus tersebut.

Tak disebutkan nama maskapai penerbangan terkait, namun diduga asalnya dari Timur Tengah.

Turut terungkap penumpang yang hendak memakai jasanya harus membayar hingga Rp 30 jutaan.

Berdasarkan pengakuan sang pramugari, ia telah melayani hampir 500 penumpang selama dua tahun terakhir. Ia juga lebih menyukai penerbangan jarak jauh antara negara-negara Teluk dan Amerika Serikat karena jarak tempuh yang panjang. 

Seorang pramugari bernama Hillary juga mengungkap sisi kelam saat bertugas di udara.

Mulai dari bekerja sangat keras, dilecehkan penumpang, dan dikelilingi oleh godaan lain baik dari rekan kerja sendiri mau pun minuman keras.

"Terbang menjadi hal buruk terutama jika Anda terperosok ke dalam godaan, seperti gadis-gadis cantik, pria-pria tampan dan kamar hotel bintang empat. Di lingkungan kerja, Anda juga benar-benar harus tetap waspada dan bertahan dari godaan dari minum keras, rokok, pesta dan lain-lain. Tidak semua melakukannya, tetapi sebagian besar demikian," beber perempuan yang disebut-sebut pernah bekerja di Singapore Airlines.

Sementara bagi pramugari yang tak bisa menahan diri, bisa jadi terlibat bisnis lendir di udara. Tak banyak yang tahu, bila ternyata dunia penerbangan memang memiliki sisi kelam. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya