Sepeda Motor di ASEAN Wajib Punya Fitur ABS

Stop the Crash yang diinisiasi oleh ASEAN NCAP coba dorong negara-negara Asia Tenggara terapkan sejumlah fitur standar pada kendaraan.

oleh Rio Apinino diperbarui 12 Okt 2016, 13:50 WIB
Ilustrasi Electronic Stability Control (ESC).

Liputan6.com, Sepang - ASEAN New Car Assessment Program (ASEAN NCAP), program yang menilai tingkat keselamatan mobil baru di wilayah Asia Tenggara, akan menggelar acara Stop the Crash di Sirkuit Sepang, Malaysia, 29-30 November 2016.

Dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com, disebutkan bahwa acara ini berusaha untuk mendorong standardisasi fitur keselamatan semacam electronic stability control (ESC) untuk mobil, dan anti-lock brakes (ABS) untuk sepeda motor.

Selain itu, diusahakan pula agar negara-negara di Asia Tenggara dapat memperhatikan tyre safety dan blind spot monitoring jadi fitur standar mobil baru.

Stop the Crash diinisiasi oleh Global NCAP. Tujuan acara ini adalah menghilangkan mobil dengan tingkat keselamatan nol bintang. Tingkat nol bintang artinya kendaraan yang diuji tidak aman, sementara lima bintang berarti mendapat poin maksimal.

Empat bulan lalu, Hyundai Eon dan Kia Picanto mendapat nol bintang. Ini disebabkan karena mobil itu tidak dilengkapi peralatan keselamatan standar seperti airbag, kontrol traksi, atau kontrol stabilitas. Hasil seperti inilah yang coba dihilangkan.

Sementara hasil lainnya, seperti Isuzu Mu-X, Nissan Navara, Suzuki Ciaz, dan Suzuki Ertiga, semua mendapat bintang empat. Ada pula pengujian terhadap Nissan X-Trail yang mendapat poin maksimal, alias bintang lima.

Di Asia, Stop the Crash baru diselenggarakan dua kali. Acara yang dihelat nanti akan menjadi yang ketiga, sekaligus yang pertama di kawasan Asia Tenggara.

Pada tanggal 29, Stop the Crash akan mendemonstrasikan fitur keselamatan yang dimaksud kepada sejumlah media, dan kenapa itu penting ada dalam sebuah mobil. Hari berikutnya, acara tersebut akan dibuka untuk publik.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya