Kurir 'Sianida' Pencabut Nyawa Terancam Vonis Seumur Hidup

Sianida diperoleh dengan menyamar sebagai penjual perhiasan, untuk membujuk distributor California mengirimkan 100 g bahan kimia itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Okt 2016, 12:54 WIB
Sidney Kilmartin, pria AS yang mengaku menjual 'sianida' untuk orang-orang yang bunuh diri. (Cumberland County Sheriff Department/BBC)

Liputan6.com, New York - Seorang pria asal AS dijatuhi hukuman karena mengaku sebagai kurir bubuk sianida. Ia mengaku mengirimkannya kepada seorang pria yang bunuh diri di Inggris.

Sidney Kilmartin dianggap berperan sebagai penyebab kematiannya.

"Pria 54 tahun itu mengirimkan zat sianida, yang ternyata garam Epsom kepada beberapa orang bunuh diri," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (12/9/2016).

Garam inggris atau epsom salt adalah garam mineral yang memiliki berbagai kegunaan, terutama untuk menghilangkan kelelahan setelah Anda beraktifitas.

Penggunaanya tidak diminum, cara kerjanya hanya cukup membiarkan larutan garam inggris diserap oleh kulit maka khasiatnya akan ditangkap oleh tubuh dan akan merangsang peningkatan aneka enzim dalam tubuh sehingga tubuh terasa lebih sehat dan relaks.

Tak seperti biasanya, Kilmartin yang kerap menipu pelanggannya dengan 'Sianida' palsu, malah mengirim bubuk sesungguhnya kepada Andrew Denton, pria 49 tahun dari Hull. Butiran itulah yang digunakan untuk bunuh diri di rumahnya pada Desember 2012.

"Kilmartin ingin menghentikan Denton melaporkan penipuan yang dilakukannya," kata jaksa.

Seorang juri federal menyatakan Kilmartin bersalah pada Selasa, atas pengiriman email berisi artikel merugikan yang mengakibatkan kematian dan mengganggu saksi.

Kilmartin dari Windham, Maine itu sebelumnya mengaku bersalah atas penipuan surat dan jaringan elektronik. Tapi membantah atas tuduhan yang lebih serius.

Dia dinyatakan tak bersalah atas pembalasan dendam terhadap saksi. Namun terancam menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

Dalam persidangan yang dimulai pada 3 Oktober, Kilmartin menyebut dirinya untuk para pelaku bunuh diri sebagai angel of mercy atau malaikat pengampun.

"Sidney Kilmartin menargetkan orang rentan yang mengalami depresi ke titik bunuh diri untuk mengambil keuntungan dari itu," demikian disampaikan asisten Jaksa, Halsey Frank dalam tuntutannya.

"Ketika Andrew Denton memiliki keberanian untuk mengeluh bahwa Kilmartin telah menipu dan mengambil keuntungan dari aktivitas itu, Kilmartin membunuhnya."

Sebuah surat pernyataan pengadilan mengatakan Kilmartin memperoleh sianida dengan menyamar sebagai penjual perhiasan, untuk membujuk distributor California mengirimkan 100 g bahan kimia seharga US$ 127,56 atau sekitar Rp 1,6 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya