Ahok: Normalisasi Kali Krukut, Kita Mulai Sikat Hotel

Ahok menyebut bangunan yang berjumlah sekitar 500 di pinggir kali Krukut, sudah melakukan reklamasi hingga memakan badan sungai.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 12 Okt 2016, 13:49 WIB
Sejauh ini Pemda DKI telah menyisir videotron-videotron yang lama dan habis masa kontraknya.

Liputan6.com, Jakarta - Penanganan banjir di Kemang, Jakarta Selatan, dilakukan dengan normalisasi kali Krukut. Normalisasi dimulai dengan membebaskan bangunan yang memakan badan sungai.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, hari ini pembebasan lahan dimulai dari lahan hotel di kawasan elite itu.

"(Normalisasi) jalan hari ini. Kita mulai sikat yang hotel yang halamannya luas itu, tembok itu kan sama aja reklamasi sungai pelan-pelan kan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/10/2016).

"Jadi halaman luas, orang pikir itu hotel halamannya hebat bener. Berbatasan dengan sungai lebar sekali tanahnya. Itu mah hasil urukan. Udah bikin jalan pakai conblock lagi. Hotel Pop atau apa itu ya namanya," sambung dia.

Ahok menyebut bangunan yang berjumlah sekitar 500 di pinggir kali Krukut, sudah melakukan reklamasi hingga memakan badan sungai. Karena itu, pihaknya akan membongkar pelan-pelan mulai tahun ini.

"Pokoknya kita usahakan (bongkar). Kan udah banyak yang sertifikat, kita usahakan seminimal mungkin membongkar punya orang. Tapi kalau yang terasnya jelas-jelas nyolong, ya kita akan bongkar," tandas Ahok.

Berdiri di Lahan Hijau

Sementara, pihak Hotel Pop mengakui sejak awal pihaknya sudah mengetahui sebagian lahan hotel termasuk lahan hijau. Sehingga mengganggu aliran kali Krukut, yang disebut-sebut menjadi penyebab banjir di kawasan Kemang Selatan.

"Dari awal memang Pop Kemang tahu bahwa ini lahan hijau, dan kita juga semua surat izin, IMB, jenis izin apapun kita lengkap," terang Richard di Hotel Pop Kemang, Jakarta, Rabu.

Terkait tudingan melanggar aturan, Richard mengatakan, lahan hijau tersebut dirawat sedemikian rupa oleh pihak hotel.

"Dari awal juga kita memang dikasih akses untuk memelihara, daripada dijadiin atau dimanfaatin oleh pihak lain. Karena itu memang merupakan tanah kosong dan kita diizinkan untuk memelihara. Kemarin juga banyak pohon dan lain-lain," jelas dia.

Menurut Richard, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi, pasca-banjir yang melanda kawasan itu beberapa pekan lalu.

"Jadi dengan adanya banjir kemarin, akhir Agustus, kita juga koordinasi dengan pihak dinas dan diskusi apa solusinya, ya ini, dan kita putuskan untuk bongkar sendiri," papar dia.

Richard mengatakan, pihak hotel melakukan pembongkaran lahan di tepi kali Krukut secara mandiri. Pihaknya berharap pembebasan lahan akses kali Krukut segera terlaksana sesuai harapan Pemprov DKI.

"Target kita minggu ini tembok pembatas (semacam tanggul) sudah jadi, dan sampai akhir bulan semua tanah ini sudah kita bebaskan," kata dia.

Sementara terkait kerugian, Richard mengaku belum bisa menyebutkan nominalnya. Sebab, kepadatan penghuni hotel masih tinggi.

"Untuk kerugian bisa dilihat bahwa untuk okupansi hotel kita masih tinggi-tinggi aja, masih di sekitar 80-90 (persen). Tapi kerugian material, masalah pembongkaran beton dan sebagainya pasti ada. Jumlahnya belum terkalkulasi," tutup Richard.

Beberapa pekan lalu, kawasan Kemang Selatan dilanda banjir parah hingga ketinggian air mencapai satu meter lebih. Akibatnya, sejumlah bangunan dan ratusan kendaraan terendam banjir. Akses menuju kawasan elite itu juga lumpuh.

Beberapa pekan lalu, kawasan Kemang Selatan dilanda banjir parah hingga ketinggian air mencapai satu meter lebih. Akibatnya, sejumlah bangunan dan ratusan kendaraan terendam banjir. Akses menuju kawasan elite itu juga lumpuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya