Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah yakin program swasembada pangan di Kalimantan bisa tercapai dengan bantuan dari semua pihak. Salah satunya adalah kalangan akademisi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menjelaskan, peran perguruan tinggi negeri ini sangat penting dalam pencapaian target swasembada pangan di Bumi Borneo. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat dibutuhkan.
Kalangan akademisi dari PTN baik dari tenaga pendidik maupun mahasiswa dapat mengambil peran di program swasembada pangan dengan jadi tenaga pendamping atau penyuluh.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, kalangan akademisi juga dapat berperan dengan menciptakan inovasi-inovasi di bidang teknologi pertanian. “Peran strategis kalangan akademisi itu banyak, mereka bisa menjadi tenaga pendamping atau penyuluh bagi petani dan lain sebagainya,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (12/10/2016).
Pemerintah siap untuk menjalankan program swasembada pangan di Kalimantan. Hal tersebut tercermin dari kesiapan pemerintah membuatkan lahan. "Kami harap Borneo ini bisa swasembada pada tahun depan. Mudah-mudahan kita bisa adakan 30 hektare lahan pertanian," ujarnya.
Amran melanjutkan, sudah tidak seharusnya Kalimantan impor pangan dari daerah lain. Maklum, kebiasaan yang demikian itu terlalu banyak memakan uang.
Menurut dia, jika Kalimantan bisa swasembada pangan di 2017 maka sejumlah instrumen kesejahteraan akan ikut membaik. Contohnya berkurangnya angka kemiskinan, menurunnya angka inflasi dan meningkatnya kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau kebutuhan pangan di Kalimantan bisa terpenuhi Borneo tidak perlu lagi mikir datangkan pangan dari daerah lain. Kita pikirkan ekspor,” tuntasnya. (Gdn/Ndw)