Liputan6.com, California - Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama bertekad bahwa ia akan ‘membawa’ Amerika Serikat (AS) ke Planet Mars pada 2030.
Dalam hal ini, pemerintah AS dipastikan bakal bekerjasama dengan NASA dan beberapa perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengembangan inovasi teknologi antariksa.
“Kami memiliki misi penting yang akan mencetak sejarah Ameriksa Serikat di Tata Surya. Kami akan mengirimkan manusia ke Planet Mars pada 2030 dan memastikan mereka kembali ke Bumi dengan aman dan selamat,” kata Obama sebagaimana dikutip Mirror dari CNN, Kamis (13/10/2016).
Bagaimana pun, orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut mengakui bahwa pergi ke Planet Merah bukanlah perkara mudah.
Karena itu, kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan swasta perlu digeber. “Dan kami sekarang dalam fase itu,” sambungnya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam rencana dua tahun ke depan, perusahaan-perusahaan swasta bersama dengan NASA akan mengirim kloter pertama astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station, ISS) terlebih dahulu.
Meski begitu, Obama tidak mengungkap siapa perusahaan swasta yang telah diajak bekerjasama dengan pemerintah AS.
Obama memang tidak menyebutkan SpaceX, perusahaan swasta milik Elon Musk. Namun diduga, SpaceX akan menjadi salah satu perusahaan yang akan bekerjasama dengan pemerintah AS untuk mengembangkan proyek ekspedisi Planet Mars. Hal ini sebelumnya juga sempat digembar-gemborkan oleh Elon Musk, founder SpaceX.
NASA sendiri sebetulnya tengah mempersiapkan misi khusus ke Planet Mars. Namun, mereka telah memangkas biaya riset sebesar 85 persen. Besarnya biaya riset ini diduga berasal dari pembuatan alat Low Density Supersonic Decelator.
Selain SpaceX, pemerintah AS bersama NASA diketahui juga menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan Boeing untuk misi serupa.
Kerjasama dengan kedua perusahaan tersebut tentu menjadi salah satu cara pemerintah untuk menghemat biaya penerbangan ke Mars.
(Jek/Isk)