Liputan6.com, Depok - Hampir semua sepeda motor yang ditawarkan saat ini dilengkapi dua jenis starter untuk menghidupkan mesin, yakni kick starter dan electric starter. Keduanya punya fungsi yang sama, namun cara kerja yang berbeda.
Karena lebih praktis, umumnya pengguna motor skutik lebih sering menggunakan electrik starter. Sementara kick starter-nya didiamkan begitu saja. Padahal ini tidak benar. Pasalnya kick starter akan macet jika lama tidak digunakan.
Advertisement
Barasa dari bengkel Toba Motor mengatakan, kick starter yang jarang digunakan akan cepat kering, apalagi jika tidak pernah dilumasi oleh oli. Akibatnya, karat muncul di bagian per stopper penghubung per selah dan gir primer.
Untuk mengatasi masalah ini, caranya sebetulnya cukup mudah. Asal ada alat-alat untuk membongkar blok CVT. Barasa mengatakan, yang perlu dilakukan setelah membuka CVT adalah membersihkan penghubung gir dengan kompresor.
"Setelah dibersihkan, ditambahkan juga oli atau gemuk di selahan gigi dalamnya. Memang harus bongkar CVT, dari dalam, tidak bisa diolesi oli dari luar," ujar Barasa kepada Liputan6.com belum lama ini.
Lantas, bagaimana jika harus ke bengkel karena tidak ada obeng pembuka SUV? Berapa biayanya? Ternyata cukup murah. Di bengkel Toba Motor, ongkosnya cuma Rp 25 ribu. "Itu harga jasa standar untuk bongkar dan bersihkan CVT," tutupnya.
Sebelumnya, Tatang, pemilik bengkel Tatang Motors di Depok, pernah mengatakan bahwa kick starter motor bebek dan sport lebih tahan lama, meski jarang digunakan. Pasalnya, kick starter motor itu sistemnya basah atau digenangi oli.