Berteknologi Tinggi, Proyek PLTU Cilacap Pakai Komponen Impor

Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Tahap II berkapasitas 1x1.000 MW mayoritas menggunakan komponen impor.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Okt 2016, 17:45 WIB
Tiang pemancang terpasang di pembangunan PLTP Unit 5 & 6 di Tompaso, Sulut, Rabu (30/3). PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan energi yang berfokus pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Tahap II berkapasitas 1x1.000 MW mayoritas menggunakan komponen impor.

Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso mengatakan, komponen lokal dalam proyek pembangunan pembangkit listrik ini baru sebesar 20 persen-30 persen. Hal ini lantaran pembangkit tersebut menggunakan teknologi tinggi yaitu Ultra Super Critical Boiler yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

"Local content saat ini 20 persen-30 persen untuk Ultra, termasuk sipil. Kalau tidak termasuk memang masih rendah. Utamanya karena kemampuan, untuk komponen-komponen ini ‎kan masih tinggi teknologinya," ujar di Cilacap, Jawa Tengah (12/10/2016).

Selain soal komponen, dalam pengerjaan proyek tersebut juga masih banyak menggunakan tenaga kerja asing, khususnya dari Tiongkok. Setidaknya sepertiga pekerja dalam proyek tersebut berasal dari Negeri Tirai Bambu.

"(Tenaga kerja) expert tentu dari China, sebagian juga dari PJB. Mungkin untuk awal dari China sepertiga, lumayan besar," kata dia.

Iwan menjelaskan, pembangunan pembangkit ini nantinya akan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja. Namun, dirinya memastikan akan terus mendorong penggunaan pekerja lokal dalam proyek tersebut.

"Pada puncaknya bisa lebih dari 4.000. Memang kita berusaha membatasi (tenaga kerja asing), tapi ada transisi. Target jauh lebih penting, tapi lokal didorong semaksimal mungkin," tandas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya