Tak Cuma Vendor Ponsel, Penyedia Fiber Optik Juga Penuhi TKDN

Voksel telah memperoleh Sertifikat TKDN dari Kementrian Perindustrian dengan pencapaian Tingkat TKDN hingga 95 persen.

oleh Iskandar diperbarui 17 Okt 2016, 19:53 WIB
Fiber optik (helenturvey.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan kebutuhan investasi penyediaan tenaga listrik di Indonesia, dalam 15 tahun ke depan investasinya diprediksi mencapai angka US$ 154 miliar. Sedangkan untuk kebutuhan pembangunan jaringan telekomunikasi fiber optik sebesar 5,4 juta homepass per tahun.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, PT Voksel Electric sebagai penyedia kabel power dan telekomunikasi terus menggenjot kapasitas produksi.

Untuk power cable aluminium sekitar 6.000 ton per bulan, power copper cable 2.000 ton per bulan. Untuk fiber optik, Voksel mampu menyerap pemakaian fiber core sebanyak 150.000 sckm per bulan.

Seluruh proses produksinya 100 persen dilakukan di Indonesia, tepatnya di pabrik yang berlokasi di Cileungsi, Bogor. Perusahaan yang memulai bisnis power cable sejak 1971 dan fiber optik sejak tahun 1987 itu, kini mempekerjakan sekitar 1.300 karyawan.

Berkaitan dengan peraturan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan industri listrik dengan penggunaan produksi dalam negeri secara optimal, saat ini Voksel telah memperoleh Sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari Kementrian Perindustrian dengan pencapaian TKDN hingga 95 persen.

“Konten lokal menjadi salah satu kekuatan kami, terutama untuk produk konduktor yang berhubungan langsung dengan proyek transmisi 46.000 KMS, terkait program 35.000 MW di mana produk konduktor kami sudah mencapai TKDN 95 persen,” ungkap David Lius, Presiden Direktur PT. Voksel Electric Tbk melalui keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2016).

Selain itu, Voksel juga berkomitmen untuk melayani customized specification dan shortest delivery lead time. Ditambah dengan sumber daya manusia berkualitas yang mengedepankan keamanan dan kualitas serta memberikan pelayanan optimal dengan konsep one stop solution kepada konsumen.

Agar bisa tetap menguasai pasar korporasi maupun retail, salah satu strategi yang diterapkan Voksel adalah melakukan pengembangan sub distributor di beberapa kota besar untuk jaringan distribusi dan pemerataan produk.

Saat ini segmentasi pasar power cable Voksel yang terbesar adalah PLN (persero) diikuti oleh beberapa perusahaan BUMN, dan kontraktor swasta, baik lokal maupun international. Sedangkan untuk pasar retail, Voksel menguasai sekitar 30 - 40 persen.

Sedangkan untuk fiber optik, saat ini, pasar terbesar Voksel adalah PT Telkom Indonesia yaitu 70 persen, dan non-Telkom sebesar 30 persen. Selain pasar dalam negeri, Voksel juga membidik pasar ekspor.

(Isk/Cas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya