Liputan6.com, Barcelona - Jual-beli pemain menjadi salah satu kunci sukses sebuah klub. Pembelian yang salah bisa menyebabkan suatu tim terpuruk. Sebaliknya, pembelian sukses bisa mengangkat performa tim.
Ada kalanya penjualan atau pembelian pemain tak terkait dengan penampilan di lapangan. Kebutuhan keuangan bisa menjadi alasan klub untuk melego pemainnya.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu klub yang pernah membuat kesalahan dalam bursa transfer adalah Barcelona. Klub raksasa Spanyol itu sempat menjual pemain andalannya yang dianggap sudah tidak bersinar lagi.
Faktanya beberapa pemain terbuang itu malah bersinar bersama klub barunya. Siapa saja mereka, berikut ulasannya seperti dilansir Sportskeeda.
1. Samuel Eto'o
Pep Guardiola mempunyai hubungan yang kurang harmonis dengan Eto'o. Pelatih asal Spanyol itu kesal dengan sikap Eto'o yang temperamental.
Itu sebabnya Guardiola tidak ragu menjual Eto'o pada 2009. Apalagi, Guardiola mendapat pengganti yang saat itu sedang naik daun, Zlatan Ibrahimovic.
Sayangnya, keputusan Guardiola tidak tepat. Ibrahimovic justru tidak mampu menunjukkan ketajamannya di Camp Nou.
Sebaliknya, Eto'o semakin bersinar di Inter Milan. Bahkan pemain asal Kamerun itu membawa Inter meraih treble winner.
Advertisement
2. Ronaldo
Barcelona mendatangkan Ronaldo dengan biaya tidak sedikit. Blaugrana menebusnya dengan harga 19,5 juta dolar AS dari PSV sekaligus menjadikannya pemain termahal dunia tahun 1996.
Kiprah sukses pun dipersembahkan pemain asal Brasil itu. Ia mampu menyumbang 47 gol dari 49 laga pada musim perdananya.
Ironisnya, Barca gagal meraih kesepakatan kontrak jangka panjang dengan Ronaldo. Ia justru dijual ke Inter Milan pada 1997 dengan harga 27 juta dolar AS.
Ternyata keputusan Barca menjualnya terbukti tidak tepat. Ronaldo terus berkembang menjadi pemain besar dan memenangkan Ballon d'Or tahun 1997 dan 2002.
Luka itu semakin bertambah karena Ronaldo kembali ke Spanyol pada 2002 untuk membela Real Madrid. Di sana ia meraih sukses dengan menyumbangkan empat gelar.
3. Thiago Alcantara
Pep Guardiola merupakan penggemar Thiago Alcantara. Dalam suatu jumpa pers dia pernah menyebut kalau Thiago adalah pemain yang diinginkannya untuk dibeli.
Thiago sebenarnya merupakan pemain bagus. Sayangnya, ia tidak pernah mendapat kesempatan karena kalah bersaing dengan Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
Situasi bertambah pelik ketika Cesc Fabregas dibeli lagi pada 2011. Thiago pun semakin jarang menjadi pemain utama Barca.
Karena itu, ketika ia mendapat kesempatan pindah ke Bayern Muenchen tahun 2013, ia langsung menyetujuinya. Terbukti hingga sekarang Thiago tetap menjadi andalan, meski Guardiola sudah tidak melatih.
Sementara Fabregas sendiri gagal menemukan performa terbaiknya di Camp Nou. Ia dijual lagi ke Chelsea dua tahun lalu.
Advertisement
4. Michael Laudrup
Laudrup bergabung ke Barca tahun 1989. Ia langsung menjadi bagian penting klub tersebut dalam menjuarai La Liga empat musim secara beruntun tahun 1991 hingga 1994.
Namun ia berkonflik dengan pelatih Barca Johan Cruyff pada tahun 1994. Barca pun memutuskan untuk menjualnya ke rival terberatnya, Real Madrid.
Sayangnya, keputusan ini terbilang salah. Laudrup langsung membawa Madrid meraih gelar La Liga pada musim perdananya.
Meski hanya dua tahun di Santiago Bernabeu, dia menjadi salah satu sosok yang dicintai fans.
5. Yaya Toure
Yaya Toure disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik yang dimiliki Barcelona. Namun kehadiran Sergio Busquets membuatnya harus terdepak dari Camp Nou.
Pelatih Barca saat itu, Pep Guardiola, lebih memilih Busquets di tempat utama. Toure akhirnya ditendang ke Manchester City tahun 2010.
Pindah ke City justru membuat Toure semakin bersinar. Ia menjadi pemain vital yang membuat City meraih enam gelar sejauh ini.
Advertisement