Liputan6.com, West Wales - Hubungan cinta selama 10 bulan antara seorang siswi berusia 17 tahun dengan pengajar perempuannya terungkap setelah ayah murid itu mendapati bekas ciuman cupang di leher putrinya.
Kisah cinta terlarang tersebut merupakan bagian isi pengaduan yang diajukan di Inggris. Pengaduan itu juga menyebutkan bahwa guru yang bernama Nia Davies (31) memulai 'hubungan seksual' dengan siswi remaja itu, bahkan berbagi ranjang dengannya.
Baca Juga
Advertisement
Dengar pendapat karena perilaku tak pantas itu mengungkapkan bahwa Davies bertukar 'ribuan' pesan teks tak pantas dengan siswinya selama hubungan sedang berlangsung.
Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (13/10/2016), ayah siswi itu menjadi curiga karena nama Davies kerap muncul dalam beberapa obrolan dengan anaknya.
Cadi Dewi, pihak otoritas, mengklaim laporan ayah si siswi yang memergoki adanya bekas ciuman cupang. Dari 'gigitan cinta' terkuak adanya hubungan putrinya dengan pengajarnya.
"Kekhawatiran mulai muncul tentang hubungan itu ketika ayah siswi tersebut mengadu ke kampus. Ia melihat ada tanda di sisi leher yang dijelaskannya sebagai bekas 'gigitan cinta'," kata Dewi
Siswi itu mengaku kepada polisi bahwa selama beberapa minggu ia pergi bersama dengan pengajarnya, bahkan berbagi ranjang di hotel.
Namun demikian, ia membantah melakukan seks dengan Davies walaupun memang berciuman dan tidur bersama di rumah Davies.
Penyidikan polisi menjadi dasar penahanan Davies, walau kemudian bebas dengan jaminan.
Rekan-rekan Davies di West Wales juga melakukan penyidikan sendiri sehingga bermuara kepada hengkangnya Davies dari jabatannya pada Agustus tahun lalu.
Dewi bersaksi dalam dengar pendapat itu, "Kelakuan Davies merupakan kelakuan tidak pantas, apalagi mengingat perannya sebagai seorang pendidik dan peran siswi itu sebagai murid."
Siswi yang hanya disebut 'Pembelajar A' dalam pengaduan sekarang telah berusia 19 tahun. Ia disebut sebagai seorang yang 'ramah dan cerdas'.
Siswi itu menjelaskan dalam dengar pendapat bahwa ia tidak pernah memiliki hubungan seksual dengan Davies dan membantah pernah mengakui kepada polisi dan orangtuanya bahwa ia pernah berciuman dengan pengajarnya.
Mengenai pesan-pesan teks, ia menegaskan bahwa itu semua bersifat sosial dan hanya ada puluhan teks, bukan ribuan. Ia juga membantah rekaman video hotel bahwa dirinya berada di sana dan membantah tinggal bersama dengan pengajarnya.
Davies menghadapi 8 pengaduan, termasuk "terlibat dalam obrolan surel yang secara alamiah bersifat sosial, bukannya akademik", "berbagi ranjang dengan Pembelajar A selama pergi bersama", dan "mengundang Pembelajar A ke rumahnya dalam suatu kesempatan".
Pengajar itu juga dituduh "mengajak Pelajar A tidur di rumahnya", "mencium A", "memberi cupang kepada A", dan "terlibat dalam hubungan seksual dengan Pembelajar A".
George Pollitt, pengacara pembela Davies, membantah tuduhan dan menyebutnya membingungkan.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa pengajar itu tidak dipecat, tapi pihak kampus memilih untuk tidak meneruskan kontrak setelah penyidikan tersebut.