Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Dissa Ahdanisa ke Nicaragua untuk menjadi sukarelawan membuka mata dan pikirannya. Perempuan berusia 25 tahun ini terpukau dengan kafe de las Sonrisas, yang pekerjanya difabel tunarungu.
Baca Juga
Advertisement
"Awalnya saya waktu itu saya lagi jadi relawan di Nikaragua, mengajar anak-anak bahasa Inggris dari Senin sampai Jumat. Suatu hari, ketika libur, saya jalan-jalan keliling kota, ketemu dengan satu kafe namanya de las Sonrisas, itu kafe pertama di Amerika Latin yang semua pegawainya tunarungu," kata Dissa sebagaimana Liputan6.com kutip dari Bintang.
Selang dua tahun kemudian, tepatnya Mei 2015, perempuan berjilbab ini baru bisa mewujudkan impiannya untuk membuat kafe serupa de las Sonrisas di Indonesia bernama Deaf Cafe Fingertalk.
"Satu, kafe adalah satu tempat yang orang bisa hang out. Dua, teman-teman tunarungu bisa dapat pekerjaan," ujar Dissa mengungkapkan alasannya saat membuka kafe dengan pekerja difabel ini.
Alasan yang terdengar sederhana namun penuh inspirasi. Tak hanya masyarakat sekitar kafe yang merasa terbantu dengan kiprah Dissa Ahdanisa dan Deaf Cafe Fingertalk, Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun memujinya.
Dilansir dari BBC, Kamis (13/10/2016), Presiden Obama memanggil Dissa dan Mimi Sae-Ju dari Thailand atas apa yang ia sebut anak muda yang memberi inspirasi kepada yang lain.
"Saya terinspirasi atas apa yang dilakukan Dissa karena dalam lawatan terakhir saya ke Asia sebagai presiden, saya ingin menjamin bahwa Anda semua tetap memberikan inspirasi kepada yang lain seperti yang dilakukan oleh dua perempuan yang memberikan inspirasi di negara mereka dan seluruh dunia," kata Obama dikutip dari laman BBC. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Intip, Ini yang Terjadi di Tubuhmu Saat Makan Daging Babi. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.