Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, ikut angkat bicara seputar Kongres PSSI yang akan berlangsung 17 Oktober 2016. Mantan ketua Pengurus Besar (PB) FORKI dan PB TI itu berharap, sosok yang memimpin PSSI ke depan bisa fokus membenahi sepak bola Indonesia.
Menurut Wiranto, PSSI merupakan organisasi yang lebih tua dari negara Indonesia sendiri. Karena itu dibutuhkan konsentrasi besar untuk menjalankan roda organisasi induk olahraga sepak bola Tanah Air itu. Wiranto menegaskan, ketua PSSI sebaiknya tidak terlalu sibuk dengan kegiatan lain di luar sepak bola.
Baca Juga
Advertisement
"PSSI itu organisasi yang lebih tua dari negara ini. Untuk itu dibutuhkan pimpinan yang tidak nyambi. Artinya orang yang bisa fokus mengurusnya," kata Wiranto dalam acara dialog santai dan makan malam dengan beberapa praktisi sepak bola, voters anggota PSSI, dan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko.
Wiranto menambahkan, bahwa pemerintah tidak akan berpihak kepada salah satu calon yang maju pada Konges PSSI nanti. Menurut Wiranto, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo juga bersikap netral dan memberikan dukungan kepada siapapun yang nantinya terpilih memimpin PSSI ke depannya.
Wiranto juga berharap para pemegang hak suara bisa memilih sosok yang tepat. Menurutnya, sosok militer punya kemampuan besar dalam memimpin organisasi PSSI. Apalagi bila sudah pernah menduduki jabatan sebagai Panglima TNI. "Banyak jenderal TNI, tapi hanya sedikit yang bisa jadi Panglima TNI. Dan setiap Panglima sudah teruji. Nah PSSI yang besar harus dipimpin oleh orang yang sudah teruji," kata Wiranto.
Sebanyak sembilan calon maju dalam bursa pemilihan ketum PSSI periode 2016-2020. Tiga di antaranya berlatar belakang militer, yakni Brigjen TNI Bernhard Limbong, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, dan mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Moeldoko. Sedangkan enam kandidat lainnya, terdiri atas Kurniawan Dwi Yulianto, Djohar Arifin Husin, Tonny Aprilani, Eddy Rumpoko, Sarman El Hakim, dan Erwin Aksa.
Sementara itu, Moeldoko mengapreseasi kehadiran Moeldoko pada acara bincang-bincang santai tersebut. Namun dia enggan menganggap kehadiran Wiranto bakal memuluskan jalan menuju PSSI-1. Sebaliknya, Moeldoko mengatakan, acara itu adalah upayanya mendengarkan aspirasi soal sepak bola berbagai pihak.
"Pertemuan ini untuk mendengar bagaimana sepak bola Indonesia ke depan. Saya juga perlu mendengar pandangan beliau (Wiranto),” kata Moeldoko.