Proyek MRT Dongkrak Sektor Properti Jakarta

Pembangunan moda transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) dinilai akan memberikan dampak positif bagi perkembangan properti Ibu Kota.

oleh Vina A Muliana diperbarui 13 Okt 2016, 17:00 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketika meninjau proyek MRT di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (30/9). Pemerintah menargetkan MRT selesai 2018 atau saat perhelatan Asian Games. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) dinilai akan memberikan dampak positif bagi perkembangan properti Ibu Kota. Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Industri Perdagangan dan Transportasi Sutanto Soehodho mengatakan bahwa adanya MRT akan meningkatkan nilai jual properti yang berjarak dekat dengan proyek ini.

"Masuknya infrastruktur baru dipastikan akan membuat pembangunan suatu kawasan menjadi lebih bergairah," katanya dalam acara Property Report Congress 2016 di Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Bukan hanya dinilai sebagai aspek positif, Sutanto juga mengungkap bahwa MRT mampu mengubah kebiasaan pekerja Ibu Kota.

"Adanya MRT akan mengubah kebiasaan pekerja di Jakarta. Dulu kebijakan transportasi cuma pakai three in one, sekarang regulasi pemerintah semakin ketat apalagi nanti akan ada ERP (Electronic Road Pricing). Jadi MRT akan sangat esensial sebagai transportasi pilihan," ungkapnya.

Namun ia mengingatkan bahwa pembangunan properti dekat dengan stasiun harus benar-benar dilakukan dengan perencanaan yang baik. Pengembang juga harus menyosialisasikan rencananya dengan pemerintah setempat.

"Properti yang berjarak 500 meter dari stasiun MRT harus benar-benar terencana," tuturnya.

Proyek pembangunan MRT Jakarta telah dimulai sejak 2013. Tahap I dari pembangunan ini diperkirakan akan rampung pada 2018 dengan total 13 stasiun dan panjang 15,7 km. (vna/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya