Samsung Janji Ungkap Masalah di Galaxy Note 7

Samsung berjanji memberikan lebih banyak informasi mengenai penghentian produksi Galaxy Note 7, dalam beberapa pekan mendatang.

oleh Andina Librianty diperbarui 15 Okt 2016, 13:21 WIB
S Pen Samsung Galaxy Note 7 dipastikan hadir dengan beberapa peningkatan fitur (kredit: samsung.com)

Liputan6.com, Jakarta Samsung saat ini tengah menghadapi masalah rumit pasca dua kali me-recall (menarik) Galaxy Note 7, hingga akhirnya menghentikan produksi smartphone tersebut. Hingga kini, perusahaan belum menjelaskan secara rinci apa sebenarnya masalah yang ada pada Galaxy Note 7.

Samsung menarik Galaxy Note 7 di pasaran menyusul semakin banyak laporan insiden perangkat tersebut yang meledak. Sampai kini, Samsung masih berusaha mencari tahu apa penyebabnya.

Sejak insiden Galaxy Note 7 yang tiba-tiba meledak, banyak teori yang muncul mengenai penyebabnya. Untuk menenangkan keadaan, Samsung akhirnya buka suara dan menjelaskan bahwa pihaknya masih menjalankan investigasi mengenai masalah tersebut. Perusahaan asal Korea Selatan itu pun berjanji akan memberikan penjelasan secepatnya.

"Unit pengganti miliki baterai dari pemasok berbeda pada perangkat pertama. Kami tengah menginvestigasi menyeluruh dan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai hasilnya. Kami akan memberikan lebih banyak informasi dalam beberapa pekan ke depan," ungkap Samsung, seperti dikutip dari Phone Arena, Sabtu (15/10/2016).

Adapun dalam laporan terpisah, para engineer Samsung beberapa waktu lalu dilaporkan masih belum menemukan penyebab pasti Galaxy Note 7 meledak.

Mantan Direktur Center for Advanced Batteries at the Korea Electronics Technology Institute, Park Chul-wan, memperkirakan masalahnya lebih rumit daripada hanya sekedar kerusakan pada baterai.

"Masalah sepertinya jauh lebih rumit. Galaxy Note 7 memiliki lebih banyak fitur dan rumit dibandingkan ponsel lain yang diproduksi. Dalam persaingan dengan iPhone, Samsung sepertinya melengkapi Galaxy Note 7 dengan begitu banyak inovasi dan itu menjadi tak terkendali," jelas Park.

(Din/Cas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya