Liputan6.com, Bali - Perhelatan World Culture Forum (WCF) 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) resmi dibuka oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Acara dibuka dengan dipukulnya gong.
Megawati mengatakan kalau Indonesia saat ini sedang memperjuangkan arsip KTT Non Blok pertama 1961 di Beograd untuk ditetapkan sebagai Memory of The World oleh UNESCO.
Advertisement
Ia mengatakan, yang sudah berhasil diperjuangkan menjadi Memory of The World oleh UNESCO adalah arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung.
Megawati menyebut kalau hal itu sangatlah penting untuk diperjuangkan mengingat Indonesia menjadi pelopor KAA tahun 1955 tersebut.
"Kami mengharapkan dukungan saudara semua," ungkap Megawati saat berpidato di World Culture Forum (WCF) 2016 di Bali, Kamis 13 Oktober 2016.
Dia yakin, dengan menjadikan KTT Beogard sebagai memori dunia, itu merupakan langkah penting untuk meyakinkan dunia menjauhi konflik.
"Ini merupakan langkah penting untuk memberi keyakinan pada kita semua, bahwa cara damai dan diplomasi kebudayaan adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan setiap konflik dalam hubungan antar bangsa," ujar dia.
Ketua Umum PDIP ini menilai, pengakuan atas arsip KTT Gerakan Non Blok yang dilaksanakan di era Presiden Soekarno itu adalah bagian dari pengakuan dunia atas kebenaran sejarah.
"Kita tidak boleh menjadi kaum yang ahistoris. Sejarah adalah kekayaan kebudayaan manusia, yang menjadi modal sekaligus pisau analisa, untuk kehidupan yang lebih baik di masa sekarang dan yang akan datang," pungkas Megawati.
Selain dihadiri ratusan peserta dari 47 negara, acara WCF 2016 juga dihadiri oleh Mendikbud Muhadjir Effendy, Dirjen Kemdikbud Hilmar Farid, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sekjen PBB Ban Ki Moon hadir lewat video call-nya yang ditayangkan di awal acara. Ban Ki Moon menyapa Megawati serta berkirim salam kepada Presiden Jokowi.
Megawati pun disaksikan Menteri Muhadjir juga Dirjen Kemdikbud Hilmar Farid, dan sejumlah perwakilan negara sahabat memukul gong tanda dibukanya WCF 2016.