Alasan PSSI Ngotot Gelar Kongres di Makassar

PSSI sayangkan surat rekomendasi Kemenpora ke kepolisian terkait lokasi kongres.

oleh Risa Kosasih diperbarui 14 Okt 2016, 05:30 WIB
Hinca Pandjaitan (kanan) tegaskan PSSI punya alasan ngotot gelar Kongres Pemilihan di Makassar (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan mengatakan pihaknya tetap akan menggelar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan. Pasalnya, keputusan pemilihan lokasi kongres sudah sesuai dengan statuta PSSI serta tak terganjal masalah ijin keamanan dari pihak kepolisian.

Hal ini dikatakan Hinca pada jumpa pers pada Kamis (13/10/2016) malam usai rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Hotel Aston Rasuna, Kuningan. Sebelum hasil rapat Exco memutuskan tuan rumah kongres di Makassar, sejumlah isu berkembang soal lokasi pemilihan pucuk pimpinan PSSI untuk periode baru ini.

Pertama, Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) memberikan rekomendasi agar Kongres Pemilihan dipindahkan ke Yogyakarta, sesuai dengan surat yang dikirim Kemenpora pada PSSI dengan nomor S.2844/MENPORA/IX/2016. Merasa tak sejalan, PSSI akhirnya bertemu pada Rabu (12/10) untuk mendapatkan solusi bersama.

Nama Ibukota DKI Jakarta sempat disebut Kepala Komunikasi Publik Gatot S Dewa Broto sebagai tuan rumah alternatif menggantikan Yogyakarta dan Makassar. Pria yang juga menjabat sebagai Deputi IV Kemenpora itu juga memperlihatkan surat perintah kepada Mabes Polri agar segera memberikan pengamanan selama kongres berlangsung tanggal 17 Oktober 2016.

"Semua kami siap untuk ke Makassar tanggal 17 mendatang karena prosesnya sesuai statuta," tutur Hinca.


Tak Ada Pembatalan

Sekjen Partai Demokrat itu juga membela diri bahwa sebelum usulan Jakarta itu muncul, PSSI telah melakukan tahapan menuju kongres sesuai regulasi terhitung sejak Kongres Luar Biasa (KLB) pada 3 Agustus 2016 di Ancol.

"Secara fisik kami juga tak menerima pembatalan dari pihak kepolisian. Jadi kami anggap kami tetap jalan (tetap pada keputusan awal). Saya menyayangkan surat yg dilayangkan saudara Gatot karena tak ada dalam diskusi," ucap Hinca.

"Mudah-mudahan dengan ini tak ada lagi yang simpang siur," kata Hinca.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya