Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat yang sedang berujuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak anarkistis.
"Demonstrasi merupakan hak setiap warga negara, tidak bisa dicegah. Tapi agar dilakukan sesuai aturan, tidak anarkistis," kata Lukman seusai bertemu tokoh nasional dan pemuka agama di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).
Advertisement
Lukman mengatakan, demonstrasi adalah hak warga negara untuk mengekspresikan aspirasinya. Namun, dia meminta agar aksi tidak menghujat dan melampaui batas kepatutan.
Sejatinya, kata Lukman, masyarakat tidak perlu turun ke jalan untuk unjuk rasa. Dia menyarankan agar masyarakat menyerahkan perihal penistaan agama kepada pihak berwajib.
Sementara itu, seperti dikutip dari Antara, tokoh Tionghoa Jaya Suprana yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi reaksi umat Islam yang tidak mengedepankan tindakan anarkistis terkait penistaan agama.
Tindakan tersebut, kata Jaya, menunjukkan Indonesia yang beradab. Di negara lain, Jaya melanjutkan, kejadian penembakan bisa terjadi akibat adanya tindakan penistaan agama seperti terjadi pada majalah Charlie Hebdo di Prancis.
"Saya menghargai tindakan dalam menghadapi persoalan yang bisa menimbulkan kekerasan. Islam di sini menunjukkan bisa menyerahkan ke proses hukum. Ini layak dihormati dan dihargai bagaimana menghindari kekerasan," kata Jaya.