Pengamat: Warga Jakarta Akan Pilih Calon Terzalimi di Pilkada

Kondisi ini, ujar Totok, telah terjadi di Pilkada DKI 2012. Di mana saat itu elektabilitas Jokowi selalu di bawah dari Fauzi Bowo.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Okt 2016, 07:47 WIB
Kekompakan cagub dan cawagub DKI tak hanya difoto, mereka bahkan akan membuat grup WhatsApp bersama.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Riset Indonesia Totok Sugiarto mengatakan, masyarakat DKI Jakarta akan mengikuti perasaan atau melodramatik dalam menentukan pilihan di pilkada.

Menurut dia, calon yang sering dizalimi akan mendapatkan keuntungan nantinya.

Kondisi ini, ucap Totok, telah terjadi di Pilkada DKI 2012. Di mana saat itu Joko Widodo atau Jokowi selalu di bawah dari Fauzi Bowo atau Foke.

"Ada pengalaman di pilkada dan pemilu lalu. Bahwa masyarakat akan selalu bersimpati kepada calon yang zalimi. Memang, saat ini belum ada yang terlihat (calon yang zalimi). Tapi ini perlu diingat bahwa karakter pemilih kita itu melodramatik," ucap Totok di Jakarta, Jumat 14 Oktober 2016.

Menurut dia, kondisi ini berpeluang terjadi pada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini sering dikaitkan dengan isu SARA akhir-akhir ini.

"Misalnya Ahok bisa meyakinkan bahwa dia tidak menistakan agama atau sesuatu yang merugikan dirinya. Itu bisa dikapitalisasi dan jadi bahan kampanye. Karena itu tadi, sifat rakyat kita itu melodramatik," ungkap Totok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya